Sabtu, 28 Juli 2012

Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Rewel atau Menangis

Sama halnya dengan orang dewasa, tak selamanya bayi lucu Anda akan selalu ceria setiap hari seperti yang Anda harapkan. Ketidakceriaan orang dewasa bisa cepat diketahui, namun tidak demikian halnya pada bayi karena ia belum bisa mengungkapkan penyebab ketidakceriaannya itu. Alhasil, rewel atau menangis adalah satu-satunya cara untuk menyampaikan ketidakceriaannya itu pada orang lain. Bayi rewel, ada yang diwujudkan dengan rengekan, adapula yang menangis hingga menjerit-jerit.Seringkali, rewel pada bayi susah dimengerti oleh orang tua, sehingga tak sedikit orang tua yang bingung, kesal, atau bahkan emosi saat menghadapi ulah si kecil yang terus-terusan merengek atau menangis. Sebelum Anda mengetahui cara mengatasi bayi rewel, berikut adalah beberapa penyebab bayi menangis/ rewel secara umum yang perlu Anda ketahui.
Bayi laparBayi mengantukBayi sakitBayi tidak nyamanBayi bosan/jenuhMembutuhkan perhatian
Cara mengatasi bayi rewel dari beberapa penyebab itu, seperti berikut:
Bayi yang lapar cukup mudah dikenali, yaitu dengan cara meletakkan jari Anda pada bibir si kecil atau dengan cara mendekatkan mulut bayi Anda pada payudara. Jika bayi Anda terlihat seperti ingin menyusu, berarti bayi Anda lapar dan ingin menyusu. Selain cara itu, Anda juga bisa melihat frekuensi bayi menyusu. Bayi umur 0-6 bulan, frekuensi menyusunya biasanya setiap 1-3 jam sekali. Dengan begitu Anda bisa mengetahui kapan waktunya ia menyusu.Aktifitas bayi usia 0-3 bulan, lebih banyak dihabiskan untuk tidur setiap hari. Setiap 1-3 jam ia akan bangun untuk meminta susu atau sekadar melek sebentar, kemudian tidur kembali. Usia bayi 4 bulan ke atas, aktifitas tidurnya akan sedikit berkurang. Setelah bayi berumur 6 bulan ke atas, rata-rata bayi membutuhkan waktu tidur selama 15 jam perhari. Dengan mengetahui pola tidur ini Anda akan mengetahui anak Anda sedang mengantuk atau tidak. Selain itu, Anda juga bisa mengetahuinya dengan cara melihat tanda-tanda bayi mengantuk seperti: mata merah atau tangannya sering mengucek-ngucek matanya.Jangankan bayi, orang dewasa pun ketika sakit tak sedikit yang merintih kesakitan. Bayi menangis/rewel saat sakit itu hal yang sangat wajar. Untuk mengetahui bayi Anda sedang sakit atau tidak, Anda bisa memeriksa pada hal-hal yang mudah di rumah, seperti: mengecek perutnya (kembung/tidak), melihat feses (encer/tidak), suhu tubuh (panas/tidak), atau meraba bagian tubuhnya (sakit/tidak). Bayi kolik dan demam pasca imunisasi adalah dua sakit yang cukup banyak terjadi pada bayi.Bayi tidak nyaman bisa disebabkan dari banyak hal, mulai dari popok basah, kepanasan/kedinginan, posisi tidurnya tidak pas, terlalu bising, gelap, bertemu dengan orang baru, dan lain sebagainya. Agar bayi tidak rewel karena tidak nyaman, silahkan Anda telusuri satu persatu yang mungkin membuat bayi Anda tidak nyaman.Bayi boleh dibilang mempunyai rasa bosan/jenuh yang tinggi. Tidak percaya? Salah satu buktinya, mainan bayi yang beberapa hari yang lalu baru Anda berikan, sekarang ia sudah tidak tertarik lagi dengan mainan itu. Artinya, Anda harus memperbanyak variasi, misalnya dengan mengajaknya ke tempat baru, keluar ruangan, atau memberikan mainan baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.Tidak selamanya anak Anda mau diletakkan di tempat tidur sendiri dengan mainan-mainan kesukaannya. Terkadang ia juga membutuhkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Caranya mengatasinya, Anda tinggal gendong sambil berjalan-jalan, menemaninya bermain, dan sebagainya.
Semoga informasi penyebab bayi rewel dan cara mengatasi bayi rewel/menangis ini bisa membantu Anda dalam mengasuh anak Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar