Minggu, 29 Juli 2012

IMUNISASI

Pengertian Dasar :
1. Bila aga Ag ( Kuman, bakteri, Virus, parasit, Racun Kuman ). Yangmasuk dalam tubuh maka tubuh akan membuat zat anti ( Ab / Antitoksin )
2. Reaksi tubuh pasien terdapat Ag berlangsung lambat & lemah sehingga tidak cukup banyak antibody yang terbentuk
3. pda respon ke-2, tubuh sudah lebih pndai membuat antibody, sehingga dalam waktu singkat akan dibentuk antibodi yang cukup banyak
4. Setelah beberapa waktu jumlah antibody dalam tubuh berkurang, untuk mempertahankannya perlu pemberian antigen / imunisasi ulang.


Jenis Vaksin
Bisa Dibuat dari bahan :
1. Kuman yang telah dilemahkan / dimatikan
Ex : BCG, Polio sabin, campak, salk, pertusis ? Tidak boleh diberikan pada anak gizi buruk
2. Jenis vaksin yang dibuat dari racun kuman / toxin yang telah dilemahkan
Ex : Difteri dan tetanus
3. Dari Protein usus
Ex : Hepatitis B


Imunisasi Aktif dan Pasif
Imunisasi Aktif
- Tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan bertahan selama bertahun – tahun
- Ex : Hepatits, BCG, Campak, DPT


Imunisasi Pasif
- Tubuh anak tidak membuat sendiri antibodi, tapi anak mendapat dari luar tubuh
- Dengan cara : Menyuntikkan bahan / serum yang telah mengandung antibody
- Kekebalan ini tidak dapat bertahan lama
- Ex : ATS, ABU, ADS / Anti Diphtery Serum


PPI ( Program Pengembangan Imunisasi )
1. Imunisasi yang diwajibkan
- BCG - Campak
- DPT - Hepatitis B
- Polio


2. Imunisasi yang dianjurkan
– Thypus
– Parathypus
– Act HIB
– MMR ( Mumps, Measles, Rubella ) ? Autisma


Menurut PPI
Umur
0 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
7 bulan
9 bulan BCG
-
-
-
-
- Polio
Polio II
Polio III
Polio IV
-
Campak HB I
DPT I
DPT II
DPT III
-
-
HB I
HB II


HB III
Cara Penyimpanan : Di lemari es
- Polio & Campak ? Freezer tempat penyimpanan Vaksin
- BCG
- DPT
- Hepatitis
- Lain – lain


Vaksin BCG
- Mencegah TBC
- Mengandung kuman Bacillus Calmette purin yang masih hidup / lemah
- Dosis = 0,05 cc :
- Isi + 4 cc pelarut
- Disuntikkan di M. Deltoideus Dextra
- Simpan dalam suhu 4 – 80 C
Jadi anak gizi buruk tidak boleh ditest mantoux ( kanan )
Boleh, asal digabung dengan test BCG ( Disebelah kiri )
Hasil 1 minggu, pada mantoux, tapi reaksi normal : 1 bulan
- Suntik Intra Cutan, dengan menggunakan jarum suntik khusus ? Seperti kulit jeruk, tipis dan jendol
Bila tidak jendol ? Tidak berhasil


Vaksin DPT
- Mencegah diphteri, pertusis & tetanus
- Boleh diberikan pada umur 2 bulan
- Botol berisi 5 cc
- Dosis : ½ cc : Intra Muscular, biasanya di paha ( 1/3 maxilaris / 1/3 lateral ). Umumnya 1/3 lateral baah karena lemaknya tipis
- Komplikasi : Panas dan abses


Vaksin Polio
- Diberikan pada sushu -200C
- Terbagi atas :
1. Vaksin Polio Salk
- Dari kuman yang dimatikan
- Suntikan ½ cc ( indonesia tidak membuat )
2 Vaksin Polio Sabin
- Kuman hidup yang dilemahkan
- Dosis : 2 tetes
Vaksin Campak ( 9 Bulan )
- Disimpan pada suhu -200C
- Dosis : ½ cc subcutan
Vaksin DT
Diberikan pada umur 6 – 12 tahun ( Anak sekolah SD )


Vaksin TT / Toxoid – Tetanus
- Mencegah tetanus pada bayi baru lahir
- Diberikan pada wanita hamil, 2x pemberian
- Bayi yang ditolong dukun tidak terlatih, harus diberikan imunisasi pasif ATS ? >150 unit IM


Cold Chain ( Rantai Dingin )
- Adalah suatu prosedur dan peralatan yang digunakan dalam penyampaian vaksin dari pabrik pembuat sampai penyuntikan
- Tujuan : Untuk memperkecil kesalahan selama pelayanan terhadap vaksinasi & akan mempunyai potensi yang menimbulkan kekebalan


Unsur Cold Chain :
1. Kamar pendingin
2. Lemari es
3. Cold Box, berisis cold pack
4. Termos es
Pertumbuhan & Perkembangan Anak
Tumbuh Kembang = Gabungan antara pertumbuhan dan perkembangan anak


Tumbuh :
- Peristiwanya pertumbuhan : Proses yang berhubungan dengan bertambah besarnya ukuran fisik karena terjadi pembelahan sel dan bertambahnya substansia interstitial pada jaringan tubuh.
- Proses terjadinya dapat diamati dengan perubahan pada besar dan bentuk yang dinyatakan dengan ukuran tubuh. Ex : BB lingkar kepala, lingkar badan, TB


Kembang ? Peristiwanya perkembangan
- Adalah proses yang berhubungan dengan fungsi organ atau sistem tubuh karena terjadinya kematangan organ tersebut dan terjadi maturasi alat-alat organ sesuai fungsinya.
- Proses terjadiya dapat diamati dengan bertambah kepandaian, keterampilan yang komplek dan efektif


Jadi TUMBUH KEMBANG merupakan proses yang terjadi bersama-sama secara utuh, karena seorang anak tidak mungkin tumbuh kembang yang sempurna bila hanya bertambah besarnya saja, tanpa disertai bertambahnya kepandaian & keterampilan ? Jadi perkembangan terganggu


Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang :
1. Keturunan 40 %
2. Lingkaran 60% ? Infeksi, trauma


Dari 2 faktor tadi dapat diuraikan berbagai faktor yaitu :
1. Faktor genetik
2. Diotak terdapat ppusat pertumbuhan yaitu : Hypothalamus yang mengatur & mengendalikan pertumbuhan
3. Hormon
Kelenjar pituitary merupakan hormon yang mengeluarkan hormon somatothropin.
Kelenjar thyroid mengeluarkan hormon thyroid
Kedua hormaon tersebut menstimulasi metabolisme & pertumbuhan tulang, gigi dan otak
4. Penyakit gizi
5. Pengaruh Sosial ekonomi

HEPATITIS VIRUS

PENDAHULUAN
Sampai saat ini telah ditemukan berbagai jenis virus yang menyebabkan hepatitis yang diberi nama virus hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G. 1
Bentuk klinis hepatitis berdasarkan virus penyebab diklasifikasikan sebagai hepatitis A, B, C, D, E, dan G. Berdasarkan perjalanan penyakit yaitu hepatitis akut, hepatitis kronik aktif, hepatitis kronik persisten, dan hepatitis fulminan. 1


DEFENISI
Hepatitis virus adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Dikatakan akut apabila inflamasi (radang) hati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung selama kurang dari 6 bulan, dan kronis apabila hepatitis yang tetap bertahan selama lebih dari 6 bulan. Keadaan kronis pada anak-anak lebih sukar dirumuskan karena perjalanan penyakitnya lebih ringan daripada orang dewasa. 2,3,4


HEPATITIS A
Etiologi. Virus hepatitis A (HAV) merupakan virus RNA kecil yang berdiameter 27 nm, virus ini dapat dideteksi di dalam feses pada akhir masa inkubasi dan dalam fase preikterik. 5
Epidemiologi. HAV merupakan jenis infeksi hepatitis virus yang paling sering di Amerika Serikat. Pada tahun 1988, 50% dari kasus hepatitis yang dilaporkan adalah infeksi Virus hepatitis A (HAV). 5 Virus hepatitis A menyebabkan kebanyakan kasus hepatitis pada anak dan dewasa muda.
Masa inkubasi. Masa inkubasi penyakit ini 2 – 6 minggu sejak pemaparan hingga munculnya ikterus pada penderita. Titer HAV tertinggi di dalam tinja adalah menjelang awitan terjadinya kenaikan bilirubin. Meskipun virus dapat dikenali di dalam tinja selama beberapa hari setelah awitan ikterus, selama masa ini belum digambarkan tentang sifat penularan penyakit. 3
Penularan. Penyakit ini bersifat sangat menular. Penularan secara fecal oral dengan menelan makanan yang sudah terkontaminasi, kontak dengan penderita melalui kontaminasi feces pada makanan atau air minum, atau dengan memakan kerang yang mengandung virus yang tidak dimasak dengan baik. 1,2,3,4,5
Diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik yang ditemui dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Gambaran klinis, sebelum timbulnya ikterus biasanya didahului oleh suatu masa prodormal yang berlangsung sekitar 2 minggu dengan malaise, anoreksia, dan sering gejala gastrointestinalis, disertai nyeri perut atas.
Pada tes serologis, IgM HAV berkembang sebelum mulainya ikterus dan sementara tes IgM anti-HAV meningkat pada infeksi akut atau fase ikterus. 6


HEPATITIS B
Etiologi. Infeksi virus hepatitis B (HBV) sebelumnya dinamai “hepatitis serum” disebabkan oleh virus kelompok hepadnavirus. Virus tersebut mengandung DNA. 5
Epidemiologi. Hepatitis B adalah penyakit infeksi virus hati yang menurut perkembangannya apabila tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi sirosis hati, karsinoma hepatoseluler bahkan tidak jarang menyebabkan kematian. Menurut WHO, sedikitnya 350 juta penderita carrier hepatitis B terdapat di seluruh dunia, 75%-nya berada di Asia Pasifik. Diperkirakan setiap tahunnya terdapat 2 juta pasien meninggal karena hepatitis B. Hepatitis B mencakup 1/3 kasus pada anak. 7
Masa inkubasi. Pada umumnya infeksi virus hepatitis B terjadi lebih lambat dibandingkan dengan infeksi virus hepatitis A. Hepatitis B cencerung relatif lebih ringan pada bayi dan anak-anak serta mungkin tidak diketahui. Beberapa penderita infeksi terutama neonatus akan menjadi karier kronis. Masa inkubasi hepatitis B dimulai sejak pemaparan hingga awitan ikterus selama 2 – 5 bulan. Pada penyakit ini tidak terdapat prevalensi yang berhubungan dengan musim. 3
Penularan. Kontak dengan penderita melalui parenteral yang berasal dari produk-produk darah secara intravena, kontak seksual, dan perinatal secara vertikel (dari ibu ke janin). 1,2,3,4,5
Diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik yang ditemui dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Riwayat ikterus pada para kontak keluarga, kawan-kawan sekolah, pusat perawatan bayi, teman-teman atau perjalanan ke daerah endemi dapat memberikan petunjuk tentang diagnosis.
Gambaran klinis, sebelum timbulnya ikterus biasanya didahului oleh suatu masa prodormal seperti malaise, anoreksia, dan sering gejala gastrointestinalis, disertai nyeri perut atas. Pemeriksaan laboratorium menunjukan hiperbilirubinemia, kenaikan kadar transaminase serum. Pada tes serologis didapatkan HBsAg (+), Ig M Anti HBc (+). 3,6


HEPATITIS C
Etiologi. HCV tampaknya merupakan virus RNA kecil terbungkus lemak, diameternya sekitar 30 – 60 nm. 5
Epidemiologi. Infeksi virus hepatitis C (HCV) merupakan infeksi hepatitis kronik yang ditemukan tersering di negara-negara maju. Prevalensinya berkisar 1-2%. Di Indonesia ternyata menurut survai pada atahun 1993 prevalensi anti HCV berkisar dari 2.5 – 3.4% (3). Diperkirakan sekitar 5 s/d 7,5 juta penduduk Indonesia terkena infeksi kronik denan HCV, berarti bahwa HCV penyebab penyakit hati kronik ke-2 setelah hepatitis B. 8
Masa inkubasi. Masa inkubasi berkisar antara 15 sampai 160 hari, rata-rata sekitar 50 hari. 3
Penularan. Seperti HBV, maka HCV diduga terutama ditularkan melalui jalan parenteral dan kemungkinan melalui kontak seksual. 1,2,3,4,5
Diagnosis. Penyakit ini seringkali asimtomatik atau dengan keluhan terutama perasaan lelah. Mungkin ada riwayat pernah transfusi atau penyalahgunaan obat suntik; tetapi sering pula tidak ada riwayat yang relevan. Perjalanan penyakit berlangsung secara perlahan-lahan ditandai dengan fluktuasi transaminase yang terjadi dalam beberapa tahun. Setiap peninggian enzim ini ada kaitannya dengan episode viremia. Kadar transaminase rata-rata biasanya tiga kali nilai normal. Kadar albumin dan bilirubin mula-mula normal, secara perlahan menjadi abnormal. Tanda-tanda hipertensi portal jarang ditemukan pada awal berobat, spenomegali ditemukan pada 50% kasus. Perdarahan varises esofagus merupakan gejala pada stadium lanjut. 2
Terjadi trombositopenia sejalan dengan pembesaran limpa. Pada tes serologis ditemukan Anti-HCV dan RNA HCV. 2


HEPATITIS D
Etiologi. Hepatitis D disebabkan oleh HDV, merupakan virus RNA yang berukuran 35 nm, anehnya virus ini membutuhkan HBsAg untuk berperan sebagai lapisan luar partikel yang menular. Sehingga hanya penderita yang positif terhadap HBsAg dapat tertular oleh HDV. 3
Epidemiologi. Hepatitis D terjadi pada hanya sebagian kecil anak. 5
Masa inkubasi. Masa inkubasi diduga menyerupai HBV yaitu sekitar 2 bulan. 5
Penularan. Penularannya terutama melalui serum, dan di AS penyakit ini terutama menyerang orang yang memiliki kebiasaan memakai obat terlarang dan penderita hemofilia.5
Diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik hepatitis yang ditemui dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Pada tes serologis ditemukan HBsAg (+) dan ditemukan delta antigen. 1


HEPATITIS E
Etiologi. Hepatitis E disebabkan oleh HEV, merupakan virus RNA kecil, diameternya kurang lebih 32 sampai 34 nm. Virus ini diidentifikasi oleh Bradley tahun 1990. 5
Epidemiologi. Hepatitis E jarang menyebabkan kasus hepatitis pada anak. Paling sering menyerang orang dewasa muda sampai setengah umur, dan pada wanita hamil didapatkan angka mortalitas yang sangat tinggi yaitu 20%. 5
Masa inkubasi. Masa inkubasi sekitar 6 minggu. 5
Penularan. Seperti halnya HAV, infeksi HEV ditularkan melalui jalan fekal-oral. 5
Diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik hepatitis yang ditemui dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Sejauh ini, usaha untuk mengembangkan suatu tes serologis untuk virus ini masih belum berhasil. 5


PATOLOGI
Perubahan morfologi pada hati seringkali serupa untuk berbagai virus yang berlainan. Pada kasus yang klasik, ukuran dan warna hati tampak normal, tetapi kadang-kadang sedikit edema, membesar dan bewarna seperti empedu. Secara histologik, terjadi susunan hepatoselular menjadi kacau, cedara dan nekrosis sel hati, dan peradangan perifer. Perubahan ini reversibel sempurna, bila fase akut penyakit mereda. Pada beberap kasus, nekrosis submasif atau masif dapat mengakibatkan gagal hati yang berat dan kematian. 6


INDIKASI RAWAT
Penderita yang perlu dirawat bila:
• Bilirubin total > 8 gr%
• Bilirubin total 2 minggu, muntah berat, intake tidak masuk, hiperpireksia, atau HBsAg (+).


DIAGNOSA BANDING
1. Sindroma Hemolitik Uremia
2. Sindroma Reye
3. Lupus Eritematosus
4. Penyakit Wilson 2,3,6


KOMPLIKASI
1. Sirosis hepatis
2. Karsinoma hepatoseluler. 2,3,4,6


PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan yang sfesifik untuk penyakit hepatitis virus ini, asalkan dirawat dengan baik, biasanya dapat disembuhkan setelah 6 bulan. Penderita harus istirahat total 1-4 minggu, makan cukup protein tetapi rendah lemak dan disertai dengan mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Pengobatan hanya ditujukan untuk simptomatisnya saja, seperti demam dapat diturunkan dengan obat penurun panas, tetapi gejala ikterik, mual, muntah, rasa tidak enak pada perut kanan atas berkurang seiring dengan perjalanan penyakitnya. Hepatoprotektor, antiviral dan interferon juga bisa diberikan.
Pada cholestatis atau ikterus yang menetap lebih dari 2 minggu diberikan prednison 5 hari. Hari pertama 25 mg, hari kedua 20 mg, hari ketiga 15 mg, hari keempat 10 mg dan hari kelima 5 mg.
Pada fulminan hepatitis pemberian protein dibatasi 0 – ½ gram perhari, antibiotika (neomisin) untuk sterilisasi susu, kortikosteroid dosis tinggi, laksantia/enema. 1,2,3,4,6


PENCEGAHAN
Dimana penularan melalui fecal oral dapat dilakukan dengan meningkatkan kebersihan lingkungan, menjaga higiene dan sanitasi, menghindari kontak badan dengan penderita seperti alat makan harus dicuci dan dipakai dengan terpisah, wc sehabis digunakan penderita dibersihkan dengan antiseptik.
Karena terbatasnya pengobatan terhadap hepatitis, maka penekanan lebih diarahkan pada pencegahan melalui imunisasi. Kini tersedia imunisasi pasif untuk HAV, dan imunisasi aktif dan pasif untuk HBV. 2,3,4,5


Hepatitis A
Globulin imun (IG), dahulu disebut globulin serum imun, diberikan untuk perlindungan sebelum dan sesudah paparan terhadap HAV. Profilaksis sebelum paparan dianjurkan pada pelancong yang akan berkunjung ke daerah endemis. Bila kunjungan berlangsung 2 tahun diberikan 3 dosis dengan jadual 0, 1, dan 6 bulan. Kontra indikasi pada anak dengan defisiensi imun (mutlak), efek samping tidak ada. 1,3


Hepatitis B
Kini tersedia IG HBV titer tinggi (HBIG). Sebaiknya diberikan 0,05 ml/kg HBIG secepatnya pada individu yang dimasuki darah yang terkontaminasi HBsAG.
Jenis vaksin untuk hepatitis B yaitu Inaktivated viral vaccine (IVV): vaksin rekombinan dan plasma derived.. Diberikan dengan dosis 0,5 cc/dosis secara SC/IM. Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg negatif mendapat ½ dosis anak vaksin rekombinan dan 1 dosis anak vaksin plasma derived. Dosis kedua harus diberikan 1 bulan atau lebih setelah dosis pertama.
Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif mendapat 0,5 cc HBIG dalam waktu 12 jam setelah lahir dan 1 dosis anak vaksin rekombinan atau 1 dosis anak vaksin plasma derived pada tempat suntikan yang berlainan. Dosis kedua direkomendasikan pada umur 1 – 2 bulan dan ketiga 6 – 7 bulan atau bersama dengan vaksin campak pada umur 9 bulan. Boster diberikan 5 tahun kemudian. Kontra indikasi pada anak dengan defisiensi imun (mutlak). Efek samping berupa reaksi lokal ringan dan demam sedang 24 – 48 jam. 1,3


PROGNOSA
Baik apabila ditunjang dengan imunitas yang baik dan gizi yang mencukupi. 2,3,4,5


DAFTAR PUSTAKA


1. Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak. Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang. FK Unsri. Palembang. 1999; 91-3, 169-73.
2. Noer Syaifullah. Ilmu Penyakit Dalam, Edisi ke-3, Jilid I, FKUI, Jakarta, 1998; 251-70.
3. Behram R E, Vaughan V C. Ilmu Kesehatan Anak-Nelson, Edisi ke-15, bagian 17, Nelson W E, Ed, EGC, Jakarta, 2000; 256-65, 499-518.
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jilid ke-2, Jakarta, 1985; 523-7.
5. Price Sylvia A. Patofisiologi, Edisi ke-4, Buku I, EGC, Jakarta, 2000; 523-34.
6. Dick G. Imunisasi dalam Praktek. Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa: Andrianto P, Oswari J. Penerbit Hipokrates. Jakarta. 1992; 138-217.
7. Hepatitis B. Konas X PGI dan PIT XI PPHI tanggal 10-13 September 2001 di Medan.
8. Sulaiman A. Terapi Standar Mutakhir untuk Hepatitis C kronik. Konas X PGI dan PIT XI PPHI tanggal 10-13 September 2001 di Medan.


 

ASI EKSKLUSIF

Pendahuluan


Penggunaan Air Susu Ibu (ASI) di Indonesia perlu ditingkatkan dan dilestarikan. Dalam “pelestarian penggunaan ASI”, yang terutama perlu ditingkatkan adalah pemberian ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI segera (kurang lebih 30 menit setelah lahir) sampai bayi berumur 4 bulan dan memberikan kolostrum pada bayi (Depkes RI; 1992:15).


Bila kesehatan ibu setelah melahirkan baik, menyusui merupakan cara memberi makan yang paling ideal untuk 4–6 bulan pertama sejak dilahirkan, karena ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Setelah ASI tidak lagi cukup mengandung protein dan kalori, seorang bayi mulai memerlukan minuman/makanan pendamping ASI (Evi Nurvidya Anwar, 1992:5).


Gambaran mengenai pemberian ASI pada bayi ditunjukkan dalam SKRT. SKRT tersebut menunjukkan bahwa pada bayi umur 0–2 bln yang mulai diberi makanan pendamping cair sebesar 21,2%; makanan lumat/lembik 20,1%; dan makanan padat 13,7%. Pada bayi berumur 3–5 bln, yang mulai diberi makanan pendamping cair sebesar 60,2%; lumat/lembek 66,2%; dan padat 45,5% (Badan Litbangkes – BPS, SKRT 1992:46).


Sementara itu, hasil penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa para ibu memberi makanan pralaktal (susu formula dan madu) pada hari pertama atau hari kedua sebelum ASI diberikan, sedangkan yang menghindari pemberian kolostrum 62,6% (Unika-Atma Jaya 1990:15). Selain itu, hasil SDKI 1991 dan 1994 menunjukkan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif di pedesaan pada 1991 sebesar 54,9% dan menurun menjadi 48% pada 1994. Sedangkan di perkotaan pada 1991 sebesar 46,7% dan menurun menjadi 45,7% pada 1994 (Ratna Budiarso, 1995:84).


Sampai saat ini, telah banyak informasi yang menggambarkan tentang besarnya prosentase pemberian ASI eksklusif, tetapi belum banyak informasi yang menganalisis penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu, rendahnya pemberian ASI eksklusif oleh para ibu masih perlu dipelajari, terutama yang berhubungan dengan latar belakang sosial ekonomi, sosial demografi, dan perawatan kesehatan waktu hamil serta melahirkan.


Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 mendapati baru sekitar 52 persen ibu yang memberikan ASI (air susu ibu) eksklusif kepada anak-anak mereka.


Kondisi ini, menurut Menteri Kesehatan Achmad Sujudi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Azrul Azwar, lebih baik dari Brazil, yaitu 42 persen pada tahun 1996. Tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan Cuba yang telah mencapai 72 persen pada tahun 1996.


Sambutan yang dibacakan dalam rangka pembukaan seminar Sosialisasi Pekan ASI Sedunia di Ruang Serba Guna Depkes RI, Rabu (14/8) ini menargetkan pada tahun 2005, 80 persen wanita Indonesia sudah memberikan ASI Eksklusif Tujuan pelaksanaan seminar adalah untuk meningkatkan kesadaran para peserta untuk memberikan ASI Eksklusif kepada para bayi dari sejak lahir sampai usia empat sampai enam bulan. “Selain itu, seminar ini merupakan salah satu upaya nyata dalam peningkatan pemberian ASI khususnya di kalangan ibu bekerja,” jelas Azrul.


Menurut Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada tahun 1997 jumlah ibu bekerja di Indonesia mencapai 34,33 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan sekitar 4,76 persen per tahun.


Yang dimaksud dengan pemberian ASI Eksklusif, menurut Dr Utami Roesli, Ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan ASI Sint Carolus, adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa makanan tambahan cairan lain. Misalnya susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa bantuan bahan makanan padat seperti pisang, pepaya, nasi yang dilembutkan, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim, dan lain sebagainya.


Kegunaan pemberian ASI Ekslusif ini tidak hanya diperoleh bayi, ibu yang menyusuinya pun akan mendapatkan keuntungan, yaitu, si  ibu akan lebih cepat kembali ke berat badan yang normal, ini disebabkan adanya refleks prolaktin yang bisa mempercepat pengerutan rahim


Masalah


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitin sebagai berikut: bagaimana pola pemberian ASI dan apa faktor-faktor yang menentukan pola pemberian ASI?


Tujuan


Hal ini bertujuan  untuk mempelajari hubungan antara faktor sosial ekonomi, demografi, dan perawatan kesehatan waktu melahirkan dengan pola pemberian ASI oleh ibu-ibu menyusui di Indonesia. Sedangkan tujuan khususnya untuk:

Menganalisis gambaran pola pemberian ASI/ASI eksklusif menurut kelompok umur bayi di perkotaan dan di pedesaan.Menganalisis hubungan antara pola pemberian ASI dengan faktor sosial ekonomi, demografi, dan perawatan kesehatan waktu melahirkan.Menganalisis faktor determinan pemberian ASI eksklusif/non-eksklusif di perkotaan dan pedesaan.

Perilaku seseorang ditentukan oleh dua faktor penting, yaitu faktor karakteristik seseorang dan karakteristik lingkungannya (Shortell et al 1987:10). Sedangkan dari hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh Gochman diperoleh kesimpulan bahwa perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh tingkat umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan (Gochman, 1988:66).


Manfaat


Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam meningkatkan penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif oleh ibu-ibu di perkotaan dan di pedesaan. Di samping itu, diperlukan peningkatan cara pemberian ASI oleh ibu-ibu yang bekerja.


Pembahasan


Dalam upaya meningkatkan pemberian ASI eksklusif, yang terutama ditingkatkan adalah “Menyusui ASI Eksklusif”. Menurut petunjuk Bina Gizi Masyarakat, pengertian ASI eksklusif adalah “hanya ASI sampai bayi berumur 4 bulan dan diberikan kolostrum” yang diberikan kepada anak < 4 bulan. Untuk mengetahui anak/bayi tersebut menyusui ASI eksklusif atau tidak, ditelusuri dari anak menyusu ASI/tidak menyusui. Dari anak yang menyusu, ditelusuri anak yang hanya diberi ASI saja dan diberi makan/minum, kemudian anak tersebut dalam 24 jam hanya diberi ASI.


Dari definisi ini, telah diperoleh gambaran bahwa bayi yang < 1 bulan, proporsi menyusu ASI ekslusif justru lebih rendah dari bayi umur 1 bulan. Proporsi ini terjadi di daerah perkotaan dan di pedesaan. Hal ini kemungkinan karena ibu-ibu dalam masa kini banyak melakukan kegiatan untuk memperoleh tambahan pendapatan keluarga. Hal ini didasarkan pada hasil analisis asosiasi bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif mempunyai hubungan dengan kegiatan yang dilakukan oleh ibu.


Proporsi pemberian ASI eksklusif di perkotaan dan pedesaan untuk umur bayi < 1–3 bulan cenderung tidak jauh berbeda. Hal ini kemungkinan terjadi karena para ibu di desa dan di kota telah sama-sama terpapar oleh media, sehingga pengetahuan dan kepedulian mereka terhadap bayi untuk menyusui cukup besar.


Jumlah anak umur 0–4 tahun dalam keluarga tampaknya mendukung pemberian ASI eksklusif oleh para ibu. Hal ini didasarkan pada hasil uji regresi bahwa jumlah anak 1–2 dalam keluarga mempunyai pengaruh dibandingkan dengan keluarga yang tidak mempunyai 1–2 anak.


Berdasarkan umur, proporsi pemberian ASI eksklusif tampak cukup bervariasi dari umur < 1 bulan sampai umur 3 bulan. Hal ini yang menunjukkan bahwa bayi yang berumur 2 bulan mempunyai kemungkinan untuk diberi ASI eksklusif 4 kali dibandingkan dengan yang tidak berumur 2 bulan, tertinggi dibandingkan dengan kemungkinan pada umur 1 bulan dan 3 tiga bulan.


Sementara itu, proporsi pemberian ASI eksklusif berdasarkan kategori lokasi (di perkotaan, di pedesaan, di desa tertinggal, dan di desa tak tertinggal), tidak terjadi perbedaan yang cukup tajam. Hal ini kemungkinan terjadi karena pengaruh modernisasi di desa-desa sehingga para ibu kurang menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif. Di samping itu, telah terjadi peningkatan iklan susu buatan yang secara gencar memasarkan produk susunya sebagai pengganti ASI.


Dalam pemberian ASI ekslusif, walaupun ada kecenderungan bahwa yang pengeluaran rata-rata sebulannya tinggi, rata-rata pengeluaran untuk makan tinggi, dan penghasilan bersih dari pekerjaan utama tinggi, tampaknya tidak mempunyai pengaruh langsung pada kemungkinan pemberian ASI eksklusif. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pengaruh yang bermakna pada menyusui ASI ekslusif dengan variabel pertolongan pertama/kedua waktu melahirkan, terpaparnya dari media radio, TV, serta membaca koran. Oleh karena itu, tampaknya masih diperlukan informasi dari sumber lain mengenai faktor-faktor yang menentukan ibu-ibu dalam menyusui ASI, khususnya ASI eksklusif.


Kebijakan-kebijakan Pemerintah RI sehubungan penggunaan ASI Eksklusif


1. Inpres No.14/1975 Menko Kesra selaku koordinator pelaksana menetapkan bahwa      salah satu program dalam usaha perbaikan gizi adalah peningkatan penggunaan ASI.


2. Permenkes No.240/1985 Melarang produsen susu formula untuk mencantumkan kalimat-kalimat promosi produknya yang memberikan kesan bahwa produk tersebut setara atau lebih baik mutunya daripada ASI.


3. Permenkes No.76/1975 Mengharuskan produsen susu kental manis (SKM) untuk  mencantumkan pada label produknya bahwa SKM tidak cocok untuk bayi, dengan warna tulisan merah dan cukup mencolok.


4. Melarang promosi susu formula yang dimaksudkan sebagai ASI di semua sarana pelayanan kesehatan.


5. Menganjurkan menyusui secara eksklusif sampai bayi berumur 4-6 bulan dan menganjurkan pemberian ASI  sampai  anak berusia 2 tahun.


6. Melaksanakan rawat gabung di tempat persalinan milik pemerintah maupun swasta.


7. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam hal PP-ASI sehingga petugas tersebut terampil dalam melaksanakan penyuluhan  pada masyarakat luas.


8. Pencanangan Peningkatan Penggunaan ASI oleh Bapak Presiden secara nasional pada peringatan Hari Ibu ke-62 (22Desember1990).


9. Upaya penerapan 10 langkah untuk berhasilnya menyusui di semua rumah sakit, rumah bersalin dan puskesmas dengan tempat tidur.


Kesimpulan

Pola pemberian ASI eksklusif pada bayi umur < 1–2 bulan relatif cukup tinggi, sedangkan yang berumur 3 bulan relatif cukup rendah, baik secara keseluruhan ataupun yang dibedakan menurut perkotaan dan pedesaan.Proporsi pemberian ASI ekslusif pada bayi berumur 2 bulan relatif cukup besar, baik di perkotaan maupun di pedesaan, dan mulai menurun pada umur tiga bulan.Proporsi bayi yang menyusu ASI eksklusif mulai umur < 1 bulan sampai 2 bulan relatif cukup besar, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan pedesaan dan perkotaan, serta rendah proporsinya pada umur 3 bulan. Proporsi pemberian ASI ekslusif pada bayi umur 3 bulan di perkotaan lebih rendah dibandingkan di pedesaan.Berdasarkan hal ini adanya hubungan antara sosial ekonomi, semuanya menggambarkan proporsi pemberian ASI eksklusif pada semua tingkatan yang relatif cukup besar dibandingkan dengan yang tidak eksklusif.Faktor sosial ekonomi, demografi, pelayanan kesehatan, dan paparan media, yaitu umur bayi, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan jumlah anak 0–4 tahun dalam keluarga.

Saran

Diperlukan penyuluhan yang intensif melalui komunikasi langsung oleh petugas-petugas kesehatan di desa: bidan desa, kader-kader Posyandu, dan dalam pertemuan instrumen kelompok ibu-ibu tentang ASI eksklusif.Diperlukan penyuluhan yang rinci tentang cara-cara menambah makanan tambahan pada ibu-ibu untuk menjamin kecukupan gizi pada waktu menyusui.Berhubung rendahnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi berumur kurang 1 bulan dibandingkan yang berumur 1 bulan, diperlukan informasi lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya hal ini.

Daftar Pustaka

Indonesia, Departemen Kesehatan, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Dikjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat (1992). Pedoman Pemberian Makanan Tambahan Pendamping ASI (MP-ASI) Jakarta.Evi NA (1992). Sudahkah Bayi Anda DIberi ASI? Warta Demografi, Th XXII, No.8, Agustus 1992, Jakarta: 5Indonesia, Departemen Kesehatan, Badan Litbangkes-BPS (1992). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), JakartaRatna LB (1995). Perubahan Perilaku Pemberian ASI di Indonesia. Majalah Kesehatan Perkotaan II (I), Jakarta:84

 

Posisi menyusui yang benar

Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

Pembentukan dan Persiapan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan
sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.

Mengatasi Kepala Peyang Pada Bayi

Tidur terlentang pada bayi memang sangat berguna untuk mencega SIDS, namun jika bayi anda terlalu lama berada pada posisi tidur terlentang akan berakibat terjadinya ketidak normalan pada bentuk kepalanya yang disebut Flat head syndrome, atau lebih dikenal dengan kepala peyang.
Kepala peyang tak hanya bisa terjadi pada kepala bagian belakang saja, namun juga sisi samping kepala bayi. Hal ini biasanya disebabkan bayi terlalu lama berada pada posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan saja saat tidur.
Selain posisi tidur, kepala peyang pada bayi juga disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu:
Craniosynostosis, yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tenggkorak kepala pada bayi terbentuk secara prematur. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala. Yang paling parah peyang yang disebabkan oleh Craniosynostosis dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada otak bayi anda sehingga harus segera ditangani.
Tidur terlentang, meski baik untuk mencegah SIDS, tidur terlentang yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kepala bayi. Untuk itu sering-seringlah melakukan tummy time saat bayi anda bangun, untuk mengurangi frekuensi tidur terlentang pada bayi anda.

Ibu Menyusui Jarang Terkena Kanker Payudara

BANDUNG — Selain baik bagi kecerdasan otak anak, menyusui juga dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara bagi sang ibu, kata dr Dradjat R Suardi, spesialis kanker payudara.
“Ibu menyusui dapat mengurangi risiko tekena kanker payudara sebesar 10-15 persen,” katanya pada peresmian Yayasan Kanker Payudara Jawa Barat di Bandung.
“Pupuk” kanker adalah hormon estrogen dalam tubuh. Ketika masa hamil dan menyusui, muncul hormon progesterone. Hormon ini kemudian meningkat dan melakukan proteksi, sehingga hormon estrogen tidak lagi dominan,katanya.
Ia menjelaskan, jika sang ibu menyusui setelah melahirkan, maka terdapat jangka waktu 27 bulan bagi sang ibu dimana hormon estrogen tidak dominan dalam tubuh. Dikatakannya, bahwa dalam jangka waktu tersebut, risiko ibu terkena kanker payudara berkurang.
Meskipun pupuk kanker berasal dari hormon estrogen, tidak berarti kaum pria terhindar dari risiko kanker payudara.
Dalam tubuh pria juga terdapat hormon estrogen meskipun kadarnya tak sebanyak yang terkandung dalam tubuh wanita. “Laki-laki itu juga punya kelenjar payudara, hanya saja tidak berkembang seperti perempuan,” katanya lagi.
Risiko pria terkena kanker payudara adalah sebesar 1 persen. Gejala-gejala yang timbul pada pria yang terkena kanker ini serupa dengan wanita, seperti munculnya benjolan di payudara dan keluar cairan dari puting.
Umumnya gejala kanker payudara pada pria lebih mudah dikenali dibandingkan dengan wanita. “Kalau ada benjolan pada payudara lelaki akan lebih mudah terlihat, karena payudara mereka tidak berkembang seperti perempuan,” tambahnya.
- ant/ahi ::republika::

Sabtu, 28 Juli 2012

Hamil Di Usia 40 Tahun

Kehidupan Anda telah memasuki usia 40 tahun, namun justru pada saat inilah dalam rahim Anda tumbuh sang buah hati. Kebahagiaan dan kekhawatiran bercampur menjadi satu. Bagaimana menjalani kehamilan dan proses persalinan yang sehat dan aman di usia yang cukup berisiko bagi wanita ini?
Dr Ivan R Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, ahli kebidanan dari RS Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa kehamilan pada usia di atas 37 tahun ke atas merupakan kehamilan dengan risiko komplikasi yang tinggi. Pada usia ini kualitas sel telur yang diproduksi sudah tidak bagus, dan ketika bertemu sperma akan menghasilkan kualitas janin yang tidak bagus. “Seiring bertambahnya usia maka risiko kelahiran bayi dengan down syndrome adalah 1:50, hal ini sangat jauh berbeda pada kehamilan wanita usia 20-30 tahun yang memiliki risiko sebesar 1:1500. Selain itu kehamilan ini juga memiliki risiko keguguran yang tinggi karena terjadi nature selection, yaitu janin yang awalnya tidak bagus bisa jadi tidak berkembang pada satu tahap tertentu atau tumbuh namun dengan kelainan,” jelas Ivan.
Risiko ini akan sama bahkan lebih meningkat pada kehamilan bukan anak pertama, seperti komplikasi pendarahan dan keguguran. Salah satu komplikasi yang biasa terjadi pada kehamilan ini adalah preclampsia yang menyebabkan terjadinya pendarahan saat hamil atau setelah melahirkan. “Begitu Anda mengetahui kehamilan, datanglah ke dokter kebidanan dan konsultasikan mengenai pilihan screening atau tes yang bisa dilakukan,” imbuhnya. Berbagai pilihan yang dapat dilakukan antara lain adalah: USG, Triple Test dengan mengambil sample darah, Nuchal Translucency yang mengukur ketebalan belakang leher janin, dan Amniocentesis yaitu pengambilan cairan ketuban dari dalam rahim, yang selanjutnya dikirim ke lab genetik untuk dilihat adakah kelebihan atau kelainan kromosom. Panduan dan kunjungan ke dokter menjadi program utama dalam agenda Anda.
Tips:
1.Makan dan hidup sehat.
2.Olahraga low-impact.
3.Minum suplemem asam folat (Folic Acid)
4.Prioritaskan kunjungan rutin ke dokter
Source: Majalah Inspire Kids

Beberapa posisi menyusui yang benar

Posisi menyusui
Setelah ibu muda mengetahui hal-hal penting yang berkaitan dengan persiapan menyusui, ada baiknya kita tahu, bagaimana posisi menyusui yang benar. Tentunya, posisi menyusui sangat menentukan bagi kenyamanan bayi dan ibu sendiri. Apakah harus selalu menyusui dalam posisi berbaring? Tidak. Kita harus membiasakan bayi bisa menyusu dalam keadaan apapun. Baik kita tidur di rumah, berdiri, duduk, atau bahkan saat kita sedang berada di atas kendaraan.
1. The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
2. The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
3. The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
4. Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk.

Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Rewel atau Menangis

Sama halnya dengan orang dewasa, tak selamanya bayi lucu Anda akan selalu ceria setiap hari seperti yang Anda harapkan. Ketidakceriaan orang dewasa bisa cepat diketahui, namun tidak demikian halnya pada bayi karena ia belum bisa mengungkapkan penyebab ketidakceriaannya itu. Alhasil, rewel atau menangis adalah satu-satunya cara untuk menyampaikan ketidakceriaannya itu pada orang lain. Bayi rewel, ada yang diwujudkan dengan rengekan, adapula yang menangis hingga menjerit-jerit.Seringkali, rewel pada bayi susah dimengerti oleh orang tua, sehingga tak sedikit orang tua yang bingung, kesal, atau bahkan emosi saat menghadapi ulah si kecil yang terus-terusan merengek atau menangis. Sebelum Anda mengetahui cara mengatasi bayi rewel, berikut adalah beberapa penyebab bayi menangis/ rewel secara umum yang perlu Anda ketahui.
Bayi laparBayi mengantukBayi sakitBayi tidak nyamanBayi bosan/jenuhMembutuhkan perhatian
Cara mengatasi bayi rewel dari beberapa penyebab itu, seperti berikut:
Bayi yang lapar cukup mudah dikenali, yaitu dengan cara meletakkan jari Anda pada bibir si kecil atau dengan cara mendekatkan mulut bayi Anda pada payudara. Jika bayi Anda terlihat seperti ingin menyusu, berarti bayi Anda lapar dan ingin menyusu. Selain cara itu, Anda juga bisa melihat frekuensi bayi menyusu. Bayi umur 0-6 bulan, frekuensi menyusunya biasanya setiap 1-3 jam sekali. Dengan begitu Anda bisa mengetahui kapan waktunya ia menyusu.Aktifitas bayi usia 0-3 bulan, lebih banyak dihabiskan untuk tidur setiap hari. Setiap 1-3 jam ia akan bangun untuk meminta susu atau sekadar melek sebentar, kemudian tidur kembali. Usia bayi 4 bulan ke atas, aktifitas tidurnya akan sedikit berkurang. Setelah bayi berumur 6 bulan ke atas, rata-rata bayi membutuhkan waktu tidur selama 15 jam perhari. Dengan mengetahui pola tidur ini Anda akan mengetahui anak Anda sedang mengantuk atau tidak. Selain itu, Anda juga bisa mengetahuinya dengan cara melihat tanda-tanda bayi mengantuk seperti: mata merah atau tangannya sering mengucek-ngucek matanya.Jangankan bayi, orang dewasa pun ketika sakit tak sedikit yang merintih kesakitan. Bayi menangis/rewel saat sakit itu hal yang sangat wajar. Untuk mengetahui bayi Anda sedang sakit atau tidak, Anda bisa memeriksa pada hal-hal yang mudah di rumah, seperti: mengecek perutnya (kembung/tidak), melihat feses (encer/tidak), suhu tubuh (panas/tidak), atau meraba bagian tubuhnya (sakit/tidak). Bayi kolik dan demam pasca imunisasi adalah dua sakit yang cukup banyak terjadi pada bayi.Bayi tidak nyaman bisa disebabkan dari banyak hal, mulai dari popok basah, kepanasan/kedinginan, posisi tidurnya tidak pas, terlalu bising, gelap, bertemu dengan orang baru, dan lain sebagainya. Agar bayi tidak rewel karena tidak nyaman, silahkan Anda telusuri satu persatu yang mungkin membuat bayi Anda tidak nyaman.Bayi boleh dibilang mempunyai rasa bosan/jenuh yang tinggi. Tidak percaya? Salah satu buktinya, mainan bayi yang beberapa hari yang lalu baru Anda berikan, sekarang ia sudah tidak tertarik lagi dengan mainan itu. Artinya, Anda harus memperbanyak variasi, misalnya dengan mengajaknya ke tempat baru, keluar ruangan, atau memberikan mainan baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.Tidak selamanya anak Anda mau diletakkan di tempat tidur sendiri dengan mainan-mainan kesukaannya. Terkadang ia juga membutuhkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Caranya mengatasinya, Anda tinggal gendong sambil berjalan-jalan, menemaninya bermain, dan sebagainya.
Semoga informasi penyebab bayi rewel dan cara mengatasi bayi rewel/menangis ini bisa membantu Anda dalam mengasuh anak Anda.

Tahap Perkembangan Bayi 6 Bulan

Tidak terasa usia bayi Anda sekarang sudah menginjak 6 bulan. Usia di mana dia sudah mulai diperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Sekarang kesibukan Anda pastinya akan bertambah, karena harus mempersiapkan menu makanan bayi 6 bulan. Mari kita lihat apa saja yang berubah pada tahap perkembangan bayi usia 6 bulan ini.

Saluran Pencernaan Bayi
Pada usia ini, sistem pencernaan bayi Anda sudah cukup baik dan siap menerima asupan makanan padat atau biasa disebut makanan pendamping ASI (MPASI). Hal inilah yang menjadi dasar Badan Kesehatan Dunia WHO merekomendasikan setiap bayi mulai diberikan MPASI pada umur 6 bulan. Siapkan menu makanan bayi 6 bulan yang sehat dan bergizi untuk si kecil. Untuk menghindari bayi susah BAB, jangan lupa Anda berikan anak Anda makanan yang mengandung serat, termasuk sayuran dan buah.  Meskipun bayi Anda sudah mulai diperkenalkan makanan padat, sebaiknya Anda tetap meneruskan pemberian ASI eksklusif. Perlu diingat bahwa MPASI hanyalah makanan pendamping saja, sementara ASI masih merupakan makanan pokok bayi.

Perubahan Feses Bayi
Setelah diberikan makanan padat, feses bayi umur 6 bulan sudah tidak seperti saat bayi Anda hanya diberikan ASI. Anda tak perlu kaget bila melihat feses bayi ada perubahan warna, agak bau, dan lebih padat dari sebelumnya. Tingkat kebauan dan warna tinja bayi tergantung dari jenis makanan yang dimakannya.

Bayi Lancar Berguling dan Bergeser
Mayoritas pada tahap pertumbuhan bayi 6 bulan ini, bayi sudah bisa tengkurap sendiri dan membolak balikkan tubuhnya dengan lancar. Selain itu, bayi juga sudah lancar memutar tubuhnya ke berbagai arah baik dalam posisi tengkurap maupun terlentang. Bahkan beberapa bayi, sudah bisa bergeser agak jauh dari tempatnya semula. Supaya bayi Anda tidak terjatuh dari tempat tidur atau kepalanya terbentur dinding atau benda keras, Anda harus berhati-hati menjaganya. Jangan pernah Anda meninggalkan bayi Anda bermain sendiri terlalu lalu karena pergerakan bayi sudah cukup cepat. Bisa dikatakan, pergerakan inilah awal mula bayi belajar merangkak.

Tangan Bayi Makin Kuat
Jika sebelumnya bayi Anda kesulitan meraih dan memegang suatu benda, pada umur 6 bulan ini bayi Anda sudah bisa meraih dan memegang benda dengan tepat. Bahkan, benda yang agak berat pun (misalnya bantal atau guling besar) sudah bisa dipindahkan dengan tangannya.
Selain itu, pada perkembangan bayi usia 6 bulan ini biasanya memiliki rasa keingintahuan yang meningkat. Untuk mengobati rasa keingintahuannya itu, mungkin anak Anda sering minta digendong atau dipangku.

Tahap Perkembangan Bayi 7 Bulan

Halo para ibu, bagaimana dengan cerita MPASI bayi Anda pada umur 6 bulan kemarin? Serukah? Awal-awalnya mungkin Anda akan merasa senang melihat bayi Anda mencoba makanan padat MPASI yang Anda berikan untuk pertama kalinya. Namun, ke depan Anda harus tetap mempertahankan “perasaan senang” itu, walaupun terkadang anak Anda susah untuk makan. Sekarang usia bayi Anda sudah menginjak 7 bulan. Lalu bagaimana tahap perkembangan bayi 7 bulan ini? Mari kita bicarakan satu persatu di sini.Marah jika Dilarang / Dicegah

Sebelumnya, ketika bayi Anda cegah atau dilarang saat melakukan sesuatu yang Anda anggap berbahaya atau tidak baik baginya (memegang benda kotor, misalnya), ia mungkin hanya terdiam saja dan mau “menuruti” keinginan Anda. Tetapi sekarang, hal itu tidak berlaku lagi baginya. Artinya, sekarang bayi Anda mungkin saja akan marah, merengek, atau menangis saat Anda cegah/larang ketika ia sedang asyik melakukan sesuatu. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mengatasinya dengan cara mengalihkan perhatian si kecil ke hal yang lain.

Ketemu Orang Baru
Berinteraksi dengan banyak orang akan sangat membantu mengembangkan kemampuan sosial si kecil. Jika bayi Anda belum terbiasa bertemu dengan orang baru, ia mungkin saja akan menangis karena ia merasa tidak nyaman atau takut. Agar si kecil, mudah bersosialisasi dengan orang baru, mulai sekarang Anda bisa mengajak si kecil untuk berinteraksi dengan orang banyak, baik itu anak kecil maupun orang dewasa. Pastikan, orang-orang yang berinteraksi dengannya terbebas dari penyakit menular agar si kecil tidak mudah tertular penyakit.

Tidak mau Ditinggal
Sebagian besar bayi umumnya sangat dekat dengan ibunya, terutama bayi yang sehari-hari diasuh langsung oleh ibunya sendiri. Pada perkembangan bayi usia 7 bulan ini, ia terkadang tidak mau ditinggal oleh ibunya meski hanya sebentar. Hal ini wajar, mengingat ia belum merasa percaya diri dan aman saat sendiri. Untuk itu, secara bertahap Anda bisa melatih rasa percaya diri si kecil dengan cara mengajaknya berbicara atau bermain dengan mainan kesukaannya terlebih dahulu sebelum Anda pergi, misalnya.

Duduk sudah Mulai Seimbang
Jika pada bulan sebelumnya, bayi Anda sudah mulai belajar duduk namun tubuhnya masih bergoyang-goyang atau belum seimbang, kali ini tubuhnya sudah mulai seimbang. Ia sekarang sudah kuat duduk agak lama dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Biarkan proses pada pertumbuhan bayi 7 bulan ini terus berlanjut, hingga ia sudah bisa duduk dengan tegak tanpa bantuan.

Bayi Belajar Berdiri
Bayi 7 bulan Anda mungkin sekarang enggan terlalu lama bermain sambil tiduran atau duduk. Kini ia sudah minta berdiri, walau kakinya belum bisa menopang tubuhnya dengan baik. Pegang bayi Anda dengan baik, jika ia minta berdiri agar ia tidak terjatuh.
Itulah hal-hal yang bisa Anda temukan pada perkembangan bayi 7 bulan. Tidak semuanya harus sama persis, karena setiap bayi memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Usia Bayi Duduk dan Cara Melatih Bayi Duduk

Setelah bayi sudah bisa tengkurap sendiri dan membalikkan badannya kembali atau berguling-guling dengan lancar, tahap tumbuh kembang berikutnya adalah bayi belajar duduk. Sama halnya ketika bayi belajar tengkurap, sebelum bayi bisa duduk sendiri, ia pun harus belajar terlebih dahulu sedikit demi sedikit. Proses belajar duduk ini bisa memakan waktu kira-kira 1-3 bulan dan biasanya dimulai saat bayi berusia 5 – 6 bulan.

Pada awal-awal belajar, bayi belum bisa menyeimbangkan tubuhnya atau masih bergoyang-goyang. Ia pun juga belum mampu terlalu lama duduk, sehingga pada saat lelah ia langsung menjatuhkan tubuhnya dengan tiba-tiba. Maka dari itu, pada saat bayi belajar duduk, kita harus selalu menopang tubuhnya agar tidak terjatuh. Selain itu, kita juga tidak boleh memaksakan bayi untuk duduk jika bayi sudah enggan untuk duduk atau kelihatan sudah lelah.

Pertanyaannya, kapan bayi bisa duduk sendiri? Setelah setahap demi setahap dilalui, pada umumnya bayi akan bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang lain saat bayi umur 7 – 9 bulan.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengajari / melatih bayi duduk :
Jika tubuhnya sudah mulai kuat, biasakan bayi duduk dalam pangkuan sambil tubuhnya bersandar di dada Anda.Sembari dipangku, pancinglah mainan kesukaannnya agar ia mau meraih dengan tangannya. Stimulasi ini diperlukan untuk melatih kekuatan leher dan keseimbangan tubuhnya.Saat bayi duduk, cobalah hadapkan bayi Anda pada permukaan datar yang agak empuk setinggi dadanya (contohnya sandaran sofa untuk tangan). Kemudian berikan mainan di atas permukaan datar tersebut agar ia bermain sambil tangannya belajar menahan tubuhnya untuk tetap tegak.
Dengan cara memberikan stimulasi seperti itu, lama kelamaan bayi akan bisa duduk sendiri dengan tegak.

Jumat, 27 Juli 2012

Cara Mengatasi Bayi Susah BAB (Bayi Konstipasi)

Susah BAB tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, tetapi juga kerap dialami oleh bayi. Penyebab bayi susah BAB umumnya disebabkan karena makanan yang dikonsumsinya. Bayi sulit BAB (bayi konstipasi) biasanya sering dialami oleh bayi yang minum susu formula atau bisa juga campuran ASI dan susu formula. BAB bayi umur 0 – 6 bulan yang minum ASI eksklusif umumnya BAB-nya lancar. Hal itu karena ASI mengandung FOS (Frukto Oligosakarida) dan GOS (Galakto Olisakarida), salah satu jenis prebiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan bayi.


Belakangan untuk membantu menyehatkan saluran pencernaan bayi, sejumlah produk susu formula mengklaim telah menambahkan FOS dan GOS pada komposisinya. Namun, pada kenyataannya tak sedikit bayi yang sudah minum susu formula yang konon mengandung FOS dan GOS pun, masih tetap mengalami sembelit atau sulit BAB. Untuk itu, cara yang paling dianjurkan untuk mengatasi bayi susah BAB (konstipasi pada bayi) adalah dengan memberikannya ASI eksklusif. Minum ASI eksklusif sangat baik untuk mencegah bayi sembelit atau susah BAB lantaran ASI sangat mudah dicerna oleh pencernaan si kecil.


Pertanyaannya, bagaimana jika bayi sudah diberi ASI eksklusif namun bayi tetap susah buang air besar (BAB) ? Hal itu, bisa terjadi karena ada kemungkinan ASI  kurang mengandung FOS dan GOS. Untuk itulah, pentingnya ibu mengkonsumsi makan makanan yang bergizi dan berserta selama menyusui, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Ibu harus ingat, apa yang ibu makan, hasilnya akan mempengaruhi kualitas ASI ibu.


Bayi 6 Bulan ke atas Susah BAB ?


Mulai umur 6 bulan, bayi sudah diperbolehkan untuk diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Jika bayi Anda mengalami susah BAB, cara mengatasinya ada beberapa tips:

Berikan makanan yang mengandung banyak serat, seperti sayuran dan buah.Pijat bagian perut bayi dengan lembut untuk membantu memperlancar saluran pencernaan bayi.Angkat lutut bayi ke arah perut secara perlahan beberapa kali untuk membantu mengeluarkan feses bayi.Berikan minum air putih secukupnya.

Cara mengatasi susah BAB di atas dapat juga dilakukan sebagai bentuk pencegahan. Jadi, mulai sekarang Anda dapat melakukan tips tersebut secara teratur untuk mencegah bayi sulit BAB.

Cara Menyimpan ASI Perah/Pompa yang Benar

Dengan alasan tertentu, tak semua ibu bisa menyusui langsung bayinya. Jika terjadi demikian, agar si kecil bisa tetap mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara menyimpan ASI perah/pompa. Jika Anda belum mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan cara menyimpan ASI yang benar dan baik, berikut beberapa tips yang diberikan oleh Organisasi Laktasi Internasional, La Leche League International (llli.org).

Cara Menyimpan ASI Perah/Pompa
Adapun tata cara menyimpan ASI perah/pompa, yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut:
Cucilah tangan Anda (dan pompa ASI) sebelum memompa atau memerah ASI.Masukkan ASI ke dalam wadah/tempat penyimpanan ASI khusus (botol ASI) yang sudah dibersihkan atau disterilkan dengan benar.ASI yang disimpan di dalam kulkas lebih besar kandungan anti infeksinya ketimbang ASI yang bekukan di dalam freezer. Maka dari itu, masukkan ASI ke dalam kulkas biasa terlebih dahulu untuk merendahkan suhunya, lalu pindahkan ke dalam freezer.Jangan lupa, beri label tanggal dan jam pemerahan/pemompaan pada masing-masing wadah/tempat ASI agar Anda mengetahui kapan air susu ibu itu harus diberikan.

Waktu Penyimpanan ASI Perah/Pompa
ASI yang disimpan dapat bertahan dalam rentang waktu tertentu dengan rincian sebagai berikut:
Pada suhu kamar (66-72 ° F, 19-22 ° C): lama penyimpanan hingga 10 jam.Pada kulkas bagian tengah belakang (32-39 ° F, 0-4 ° C): lama penyimpanan sampai 8 hari.Ruang freezer pada kulkas berpintu satu (suhu variatif tergantung sering/tidaknya pintu dibuka): lama penyimpanan 2 minggu.Ruang freezer pada kulkas berpintu terpisah (suhu variatif tergantung sering/tidaknya pintu dibuka): lama penyimpanan 3 – 4 bulan.Dalam frezeer khusus (0 ° F, -19 ° C) : lama penyimpanan 6 bulan atau lebih.

Cara Pemberian ASI Perah/Pompa
ASI yang disimpan di dalam kulkas/freezer, tidak boleh dipanaskan/dimasak dengan kompor atau microwave. Berikut adalah cara pemberian ASI perah/pompa setelah disimpan di kulkas/freezer.
Ambillah ASI yang lebih dulu diperah/dipompa dengan melihat label waktu yang sudah diberikan sebelumnya.Rendamlah wadah ASI ke dalam air hangat untuk menghangatkannya selama beberapa menit.Kocok terlebih dahulu wadah ASI sebelum diberikan kepada bayi agar bagian yang mengental tercampur dengan sempurna.Untuk mencegah bayi “bingung puting” Anda bisa memberikan ASI dengan sendok atau gelas (jika sudah bisa minum dengan gelas).ASI yang sudah dihangatkan, tidak boleh disimpan kembali ke dalam kulkas/freezer karena akan merusak kandungan ASI.
Cara menyimpan ASI perah/pompa hanyalah sebagai pilihan kedua jika ibu tidak bisa menyusui langsung. Biar bagaimana pun, bayi menyusu langsung pada ibunya, jauh lebih baik manfaatnya ketimbang bayi minum susu perah/pompa. Sebab dengan cara menyusu langsung, selain untuk menjalin ikatan batin antara ibu dan anak, kualitas kandungan ASI juga masih terjaga dengan baik.

4 Manfaat Mendengar Musik untuk Si Kecil

Manfaat musik tidak sebatas untuk bayi baru lahir. Di hari-hari berikutnya, musik dapat dijadikan sebagai bagian hidup si kecil. Perdengarkanlah musik, sedikitnya tiga kali sehari. Di waktu pagi saat bangun tidur, pengantar tidur siang setelah lelah bermain, hingga sebagai senandung pengantar tidur.
Mendengarkan musik tidak hanya untuk kesehatan fisiknya, tapi juga kesehatan mental dan perkembangan otak atau kognitifnya. Berbasis penelitian, sejumlah ahli menyebutkan bukti-bukti manfaat mendengar musik untuk anak:

1. Meningkatkan kemampuan motorik.

Penulis buku Learning Before Birth: Every Child Deserves Giftedness, Dr Brent Logan, menyatakan, bayi (bahkan janin) yang mendengarkan musik, perkembangan detak jantung dan fisiknya menjadi lebih baik. Irama musik terbukti mampu menstimulus bayi untuk senang bergerak. Respons ini tentunya membantu perkembangan fisik bayi, dalam hal kekuatan, koordinasi dan kontrol motoriknya.
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Masih menurut Logan, musik bisa membantu perkembangan otak bayi dalam menerima informasi. Kemampuan ini kelak memengaruhi keterampilannya dalam berkomunikasi.
Pakar Neuroscience, Dr Dee Joy Coulter, yang juga penulis buku Early Childhood Connection: The Journal of Music and Moment-Based Learning, mendukung pernyataan ini. Menurut Coulter, permainan yang melibatkan musik akan cepat meningkatkan keterampilan berbahasa anak sekaligus cepat menambah kosakatanya. Kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang mampu mengorganisasikan ide serta cepat memecahkan masalah.
3. Memiliki pencernaan lebih baik.
Bayi yang terekspos musik akan memiliki pencernaan lebih baik karena rasa rileks yang diterimanya. Dampaknya, efisiensi metabolismenya meningkat dan akhirnya pertambahan berat badannya lebih baik.
4. Meningkatkan kemampuan matematika.
Menurut hasil penelitian psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University of California-Irvine, Amerika Serikat, ada kaitan erat antara kemahiran bermusik dengan penguasaan level matematika yang tinggi. Juga keterampilan di bidang sains, ketika kelak anak sudah bersekolah. Musik juga mampu meningkatkan inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebanyak 46 persen dibanding anak-anak yang tidak terekspos musik.
(Nakita/Utami Sri Rahayu)

Kamis, 26 Juli 2012

Penyebab Anak Ingusan

Hidung ingusan atau “meler” adalah hal yang umum di kalangan anak-anak. Ada beberapa sebab mengapa hidung anak ingusan:

Infeksi virus yang biasanya berlangsung sampai dua minggu ini dapat menyerang anak-anak dua atau tiga kali setahun. Ketika virus pilek menyerang saluran pernafasan atas anak, jaringan yang melindungi hidung mengeluarkan ingus untuk mendorong virus keluar dari hidung.

Infeksi sinus terjadi ketika bakteri atau virus menyerang satu atau lebih dari empat rongga sinus dalam tengkorak. Karena rongga terbuka di dalam lubang hidung, hidung akan memproduksi lendir seperti pada pilek. Jika ingusan berlangsung selama dua minggu tanpa perbaikan, berwarna kehijauan dan diikuti demam tinggi, maka kemungkinan ingusan disebabkan infeksi sinus.

Hidung meler pada anak juga dapat merupakan reaksi alergi, di mana jaringan hidung mengeluarkan lendir sebagai respon imunologi terhadap partikel antigen dari tanaman, debu, serbuk sari atau zat lain seperti bulu kucing. Jika Anda memiliki anak dengan hidung meler disertai bersin-bersin dan hidung gatal, ingus tidak berubah warna, tanpa demam atau tanda-tanda infeksi, maka kemungkinan besar disebabkan alergi. Ingusan sebagai reaksi alergi bisa muncul secara musiman, misalnya di musim kemarau ketika banyak debu dan serbuk sari beterbangan, bisa juga tidak mengenal musim, misalnya karena alergi bulu binatang atau tungau.

Ingusan biasanya bukan merupakan ancaman kesehatan yang perlu dikhawatirkan.  Namun,  ingusan juga dapat mengisyaratkan masalah yang lebih serius jika disertai gejala lainnya. Anda harus berkonsultasi dengan dokter jika:
ingusan berlangsung lebih dari dua minggu (infeksi sinus atau alergi)ingusan disertai demam tinggi (tanda-tanda infeksi saluran pernafasan atas),anak mengalami sesak nafas dan terengah-engah (gejalaasma)anak merasakan tekanan berat atau nyeri di daerah wajah.Ingusan dengan lendir bening cerah disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya hanya berlangsung singkat. Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengobatinya kecuali membiarkan sistem kekebalan tubuh bekerja melawan virus.Ingusan karena alergi, Anda harus menyingkirkan atau menjauhkan anak dari sumber alergi (alergen).Ingusan berwarna kehijauan karena infeksi sinus harus diterapi dengan antibiotik. Anda harus mendapatkan antibiotik dari resep dokter.Obat pelega hidung (dekongestan) dapat membantu mengurangi ingusan, tetapi dapat memperparah infeksi sinus. Konsultasikan kepada dokter bila Anda akan memberikan dekongestan minum kepada anak.Dekongestan topikal (tetes hidung dan semprotan) membuat anak merasa lebih nyaman namun dapat membuat ketagihan sehingga anak tidak dapat bernapas dengan baik tanpa menggunakannya. Jangan menggunakan dekongestan topikal untuk anak di bawah 12 tahun dan jangan menggunakannya lebih dari tiga hari pada satu waktu.

Masalah Pada Kulit Kepala Bayi dan Solusinya

Ketombe tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak juga bisa terserang ketombe. Sedikit berbeda, ketombe pada bayi bukan berupa sisik putih, melainkan lebih mirip kerak. Tak heran, jika orang lebih mengenalnya dengan sebutan kerak kepala atau kerak topi (cradle cap).

Adapun kebanyakan orang Jawa lebih sering menyebutnya dengan nama sawan. Kerak ini biasa muncul saat bayi berumur kurang dari tiga buIan.

Eddy Karta, dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, menjelaskan, sawan terjadi karena masih tertinggalnya hormon androgen di tubuh si kecil. Hormon ini berasal dari plasenta ketika bayi masih di rahim.

Androgen ini yang memicu terjadinya disfungsi atau gangguan fungsi kelenjar minyak (sebum) pada kepala bayi. Cradle cap biasanya didahului dengan sisik-sisik putih pada kulit kepala bayi. Karena sering terkena udara luar, sisik putih itu bisa menebal dan jadi kerak. “Tapi, seiring menurunnya kandungan androgen, kerak menipis dan berangsur mengelupas sendiri,” kata Eddy.

Meski bisa hilang sendiri, bukan berarti Anda boleh membiarkan begitu saja. Karena kulit bayi sangat sensitif, kehadiran kerak bisa membuatnya gatal dan berujung ketidaknyamanan. Apalagi, jika dibiarkan terus, kerak pada bayi ini juga bisa mengganggu pertumbuhan rambut.

Untuk membersihkan ketombe pada bayi, para dokter tidak menyarankan Anda menggunakan sampo antiketombe bagi orang dewasa. “Gunakan produk untuk bayi dan sapukan sampo bayi dengan lembut menggunakan washlap,” terang Eddy.

Jangan juga memaksa mencabut kerak dari kepala bayi karena dapat menyebabkan infeksi pada kulitnya. Agar lebih mudah dibersihkan, Anda bisa mengoleskan baby oil agar kerak yang menempel pada kulit kepala mudah dibersihkan ketika bersampo.

Mengapa kondisi rambut dapat menjadi cerminan kondisi kesehatan secara keseluruhan? Jawabannya karena kondisi rambut ditentukan oleh berbagai fakor, seperti asupan gizi, kondisi kesehatan, sampai faktor keturunan. Nah, bagaimana kalau rambut anak Anda seperti ini?

TIPIS

Tak perlu khawatir jika rambut si kecil tergolong tipis. Selama ia sehat, tak ada masalah kok. Menggunduli rambut bayi hanyalah tradisi. Dari sisi medis, tak ada kaitan antara mencukur rambut dengan kondisi rambut selanjutnya. Yang menentukan tipis tebalnya rambut adalah empat faktor berikut:

- Genetik. Kalau orangtua dan kakek-neneknya berambut tipis, digunduli 100 kali pun tetap saja si anak berambut tipis. Begitu juga sebaliknya.

- Gizi. Asupan gizi yang cukup jelas akan memengaruhi tekstur rambut. Mereka yang asupan gizi-nya kurang biasanya rambutnya lebih tipis, kering, gampang patah dan rontok, serta cenderung berwarna kemerah-merahan.

- Hormon. Salah satunya hormon androgen yang terdapat dalam tubuh ibu selagi hamil. Bisa dipahami mengapa rambut bayi yang baru lahir biasanya sangat lebat. Namun, karena bayi belum bisa memproduksi hormon androgen sendiri, lama-kelamaan efek androgen yang terbawa dari ibunya hilang. Rambut si kecil pun akan rontok, berganti dengan rambut aslinya yang mungkin lebih tipis.

- Lingkungan ternyata juga punya andil. Banyak terpapar sinar matahari dan polusi udara akan membuat rambut kusut, kusam dan gampang patah/rontok.

- Penyakit. Antara lain seboroik yang menyebabkan munculnya ketombe. Rambut kotor oleh serpihan kerak kulit kepala rontok dan tipis.

TIDAK TUMBUH

Penyebabnya diduga akibat kelainan genetik. Atau sangat mungkin selagi hamil ibu mengalami gangguan serius, seperti terkena paparan radiasi, bahan kimia, atau radioaktif. Akibatnya, sejak lahir bayi tak memiliki rambut, bahkan tidak tumbuh-tumbuh seiring pertambahan umurnya. Untungnya, kasus ini sangat jarang terjadi.

RONTOK
Sebetulnya rambut tumbuh setiap hari sehingga masih tergolong wajar dan bisa ditoleransi bila kerontokannya tidak lebih dari 100 helai setiap hari dan berlangsung tidak lebih dari 3 bulan lamanya. Di luar itu, kerontokan yang tidak merata alias hanya di tempat-tempat tertentu, tak ada jalan lain kecuali segera bawa ke dokter. Kerontokan tak wajar ini biasanya terjadi pada anak selepas balita ketika tubuhnya menghasilkan antibodi yang berkemungkinan merusak akar rambut sehingga rambut tidak tumbuh (Alofecia totalis). Penyakit bawaan ini tak hanya membuat rambutnya rontok di seluruh kepala, tapi juga alis dan bulu mata. Namun jika cepat tertangani, gangguan ini bisa diatasi.

KETOMBE

Kata ini tidak asing lagi di telinga kita. Penyebabnya adalah eksim atau keringat yang berlebih. Eksim pada kulit kepala bisa tumbuh subur jika rambut dan kulit kepala tergolong berminyak. Kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh stres, kebiasaan makan yang tidak teratur, dan kurang tidur. Mengatasinya? Keramas setiap kali terkena keringat berlebih. Gunakan sampo untuk rambut berketombe yang cocok. Bila keluhan tergolong parah; gatal luar biasa atau kulit kepala sudah dipenuhi eksim atau jamur, tak ada cara lain kecuali konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.

BERCABANG
Penyebabnya bisa karena faktor internal berupa asupan gizi yang kurang, kekacauan produksi hormon, atau menderita penyakit tertentu.

Mengatasinya tentu disesuaikan dengan akar penyebabnya. Penuhi kebutuhan anak dengan prinsip gizi seimbang, cukup dan beragam. Barengi dengan pengobatan terhadap penyakit yang sedang diidap. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi penyebab antara lain polusi udara, lingkungan yang kurang sehat, sering terpapar teriknya sinar matahari, tindakan manipulatif terhadap rambut seperti penggunaan hair dryer, pengeritingan, pengecatan, pelurusan maupun penggunaan bahan-bahan kimia lain secara tidak tepat atau berlebihan pada rambut. Untuk mengurangi keluhan ini, perbaiki sanitasi lingkungan, pakailah payung atau topi sebagai pelindung kepala saat harus berada di bawah terik matahari, dan minimalkan penggunaan bahan-bahan kimiawi serta tindakan manipulatif pada rambut. Contohnya, daripada mengeringkan rambut dengan hair dryer, lebih baik angin-anginkan sebentar secara alami.

BERKUTU

Sebersih apa pun kondisi rambut anak di rumah, begitu ia ke luar rumah, terbuka kesempatan baginya untuk tertular kutu rambut. Menghindarinya? Jangan malas menyisirnya dan rajin-rajinlah mengecek kondisi rambutnya. Jika kedapatan kutu, gunakan obat antikutu rambut yang aman bagi kulitnya. Kemudian selubungi rambutnya dengan handuk selama beberapa jam atau semalaman. Menyisirinya dengan sisir khusus, membersihkan rambutnya helai demi helai dari telur dan kutu rambut adalah langkah terbaik. Rajin-rajinlah membersihkan seprai, sarung bantal dan benda-benda lain memungkinkan kutu rambut bertahan hidup.

BERJAMUR

Menurut hasil penelitian Boni E. Elewski, MD, seorang profesor dermatologi di Universitas Alabama Birmingham, ada sejenis jamur yang kerap menyerang kepala anak-anak, yakni T. tonsurans.

Jamur ini bisa mengakibatkan infeksi ringworm yang menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala. Ironisnya, anak-anak di kota besar lebih rentan terkena infeksi ini. Terutama bila kondisi lingkungannya kurang bersih. Apalagi cara penularannya relatif sangat mudah, bisa dari binatang peliharaan yang terinfeksi, maupun penggunaan bersama sisir/sikat rambut, topi, dan media di kepala lainnya, seperti bando, jepit, dan helm.

Infeksi oleh ringworm, gejalanya antara lain berupa ruam, bercak merah berbentuk cincin atau uang logam di sekitar perut, leher, paha, dan punggung yang bagian pinggirnya terasa kasar namun halus di bagian tengahnya. Bila mengenai kulit kepala, akan muncul sisik yang mirip dengan ketombe. Agak sulit membedakannya dengan ketombe karena secara kasat mata gejalanya sangat mirip. Hanya saja kadang kala, infeksi ringworm membuat kulit kepala mengeras akibat adanya sisik yang berlapis-lapis. Meski tidak berbahaya, bila dibiarkan infeksi ini akan berdampak buruk pada kondisi rambut anak. Kerontokan rambut semakin hebat dan akhirnya memunculkan terjadinya kebotakan permanen.

Menghindarinya? Biasakan tiap anggota keluarga menggunakan peralatan kecantikan sendiri-sendiri, termasuk sisir, topi, bandana, bando, pita, bahkan ikat rambut. Secara berkala cucilah sisir menggunakan sampo dan air hangat.

Jamur lain yang juga menyebabkan infeksi adalah jamur penyebab kurap Tinea capitis. Gejalanya berupa kulit kemerahan, bersisik dan terjadi penebalan/pembengkakan yang disertai rasa gatal yang amat mengganggu. Gangguan jamur ini dibedakan menjadi 3, yaitu black dot (bentuknya seperti pitak namun masih terdapat tunggul rambut), graypatch (rambut rontok sendiri tanpa ada tunggul rambut) dan kerion celsi. Kedua gangguan pertama masih bisa diatasi dengan sampo khusus dan obat antijamur. Sedangkan yang terakhir adalah gangguan yang paling parah yang menimbulkan nyeri dan gatal hebat. Kulit kepala penderita akan dipenuhi bisul dan koreng sehingga gangguan ini akrab disebut sarang tawon. Jika tak diatasi, infeksi jamur kerion bisa menyebabkan pitak permanen. Pengobatannya tidak cukup hanya dengan antijamur, tapi juga antibiotik.

UBAN

Yakni berubahnya warna rambut dari warna rambut secara keseluruhan. Ada yang disebut heterokromia, yakni sekelompok rambut yang berbeda warna dari kelompok rambut lainnya.

Contohnya, warna rambut di alis ataupun kumis dan jenggot pada kelompok berumur yang sedikit berbeda dari warna rambut di kepala. Ada juga yang berbeda warna rambutnya antara lokasi yang satu dari lainnya yang kemungkinan disebabkan oleh gangguan persarafan kulit. Pada kelainan yang dikenal sebagai Somatic mozaic ini akan dijumpai rambut berwarna putih sejumput-sejumput di lokasi tertentu.

Penyebab lainnya adalah kelainan genetik berupa albino yang biasanya bersifat parsial. Misalnya sejumput rambut di bagian depan kepala atau white forelock. Ada juga kelainan yang disebut poliosis akibat vitiligo, atau berhentinya pembentukan pigmen rambut. Akibatnya, kulit akan berwarna belang-belang putih dan rambut di bagian kulit tersebut juga berwarna putih.

Bila si kecil beruban, biasanya tim dokter akan mencari kaitannya dengan masalah endokrin/hormonal maupun masalah metabolisme. Bukan tidak mungkin kondisi ini terkait dengan penyakit lain, seperti kelainan saraf. Bisa jadi sebelumnya anak menderita penyakit tertentu dan begitu sembuh, muncullah uban tersebut.

Gangguan yang bersifat genetik biasanya tak bisa diapa-apakan. Jangan pernah mengecatnya karena dikhawatirkan malah berdampak buruk. Selain itu, lindungi tubuh anak, khususnya mata dari paparan sinar matahari secara langsung karena iris mata anak seperti ini tak memiliki pigmen sehingga tak terlindungi.

Bila penyebabnya adalah kondisi kurang gizi, tentu bisa diperbaiki dengan pemberian nutrisi yang baik. Tanpa asupan nutrisi yang cukup, lama-lama bukan cuma uban, tapi rambut pun tidak tumbuh.(suaramedia)

Bahayakah Bayi Telan Air Mandi?

Saat memandikan bayi, tanpa sengaja kadang bayi menelan air mandinya sendiri. Umumnya terjadi saat orangtua lengah atau masih belajar memandikan bayinya. Bahayakah air yang tertelan bayi saat mandi?

“Banyak orangtua yang mengatakan bayinya tertarik minum air mandinya, tapi orangtua tidak perlu terlalu khawatir mengenai hal itu,” ujar dokter anak Tanya Remer Altmann, yang juga editor dari buku The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate the Major Developmental Milestones, seperti diberitakan dari Babycenter.

Altman menuturkan bahwa ia belum pernah melihat ada seorang anak yang sakit karena minum atau tertelan air mandinya. Meski begitu, Altmann menyarankan untuk tidak membiasakan hal tersebut dan berusaha mencegah agar bayi tidak menelan air mandinya sendiri.

Jika bayi tertelan atau minum air mandi yang mengandung sabun dalam jumlah banyak memang bisa menyebabkan sakit perut atau juga muntah. Tapi kondisi ini sangat jarang terjadi. Karena bahan yang terkandung di dalam produk bayi umumnya tidak berbahaya.

Jumlah sabun yang terkandung di dalam air mandi tersebut tidaklah banyak atau sudah diencerkan di dalam bak mandinya. Dan kebanyakan bayi atau anak akan meludahkan atau berusaha mengeluarkannya jika air tersebut memiliki rasa yang tidak enak atau tidak menyenangkan. Karena itu air mandi tidak menimbulkan ancaman.

Hal penting yang harus dilakukan orangtua adalah memiliki bak khusus atau tersendiri untuk memandikan bayi, sehingga tidak tercemar dengan bahan-bahan kimia lain seperti deterjen atau pemutih. Selain itu bilaslah bak mandi dengan baik setelah digunakan.

“Jumlah bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan bak mandi biasanya kurang kuat dibandingkan dengan bahan kimia yang ada di dalam air kolam renang, karenanya jika anak tertelan air kolam renang mungkin akan menyebabkan kerugian atau lebih berbahaya,” ujar Altmann.

Untuk mencegah bayi agar tidak tertelan air mandinya adalah dengan memposisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan badannya, serta memberikan bayi mainan untuk mengalihkan perhatiannya dari air mandi.

Toilet Jongkok Lebih Menyehatkan Bagi Ibu Hamil

Bagi masyarakat moderen, toilet jongkok sudah banyak ditinggalkan karena dianggap ketinggalan zaman. Padahal bagi ibu hamil, buang air besar di toilet jongkok lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan melakukannya di toilet duduk.
Sejumlah pakar kehamilan mengatakan buang air besar di toilet jongkok bukan hanya aman, tapi justru dianjurkan bagi ibu hamil. Menurut hasil penelitian, sering jongkok semasa hamil dapat mengurangi berbagai hambatan dan rasa sakit saat bersalin.

Jongkok diyakini sebagai posisi paling natural atau alamiah saat melahirkan, karena jalan lahir hanya akan terbuka dengan sempurna pada posisi tersebut. Latihan jongkok semasa hamil bisa meningkatkan elastisitas jalan lahir sehingga mampu membuka 20-30 persen lebih lebar.

Posisi jongkok juga bisa memperkuat otot paha dan perut agar siap digunakan untuk mendorong bayi saat lahir. Makin kuat dorongan dari dalam, bantuan dari bidan atau dokter kandungan misalnya dengan menggunakan forceps atau pencepit makin tidak diperlukan.

Meskipun demikian, penggunaan toilet jongkok juga punya risiko bagi ibu hamil. Oleh karena itu ibu hamil yang menggunakan toilet jongkok harus memperhatikan hal-hal berikut ini, seperti dikutip dari Babycenter, Minggu (27/3/2011).

1. Pastikan lantai dan pijakan kaki dalam kondisi kering atau minimal tidak licin agar tidak terpeleset. Jika perlu, gunakan alas kaki bari bahan karet yang antiselip.

2. Jika memungkinkan, pasang pegangan di dekat toilet jongkok untuk memudahkan saat hendak berdiri. Pegangan tersebut juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan, karena perut yang membesar membuat titik berat pada ibu hamil berbeda dari orang-orang pada umumnya.

3. Hindari gerakan-gerakan yang berbahaya seperti mengambil gayung atau tissue toilet yang berada di luar jangkauan normal. Terlalu memaksakan diri tidak hanya berisiko jatuh, tapi juga memicu tekanan pada perut yang bisa membahayakan kehamilan.

4. Jika merasa tidak nyaman saat jongkok, misalnya pusing atau kesemutan maka jangan dipaksakan. Konsultasikan dengan dokter, sebab gejala tersebut bisa menandakan adanya gangguan pada saraf dan peredaran darah.

5. Jangan terlalu sering jongkok, atau hindari sama sekali jika memang ada komplikasi tertentu yang menyertai kehamilan.

Ruam Berbahaya pada Bayi

Kemerahan atau ruam pada kulit bayi atau anak-anak sering terjadi. Ruam biasanya disertai rasa gatal, tetapi ada juga yang tidak disertai rasa gatal. Buah hati sering mengalami ruam karena kulitnya cenderung sangat sensitif.
Penyebab ruam bisa bermacam-macam antara lain reaksi alergi, virus, bakteri, digigit serangga, susu, dan lembab pada popok. Jika memang ruam tidak membuat buah hati merasa gatal dan rewel, Anda bisa mengatasinya sendiri di rumah. Yaitu, dengan membersihkannya bagian yang terkena ruam secara teratur dan selalu dijaga kebersihannya. Ruam sebenarnya akan hilang dengan sendirinya.

Meskipun ruam bukan masalah serius, tetapi ada beberapa kondisi di mana ruam pada anak harus segera diperiksakan ke dokter. Menurut American Academy of Family Physicians, ada enam kondisi, yaitu :

- Ruam pada bayi yang berumur kurang dari enam minggu
- Terdapat jerawat atau luka pada ruam
- Ruam disertai dengan demam, atau terdapat benjolan besar
- Saat ruam muncul diikuti penurunan berat badan
- Ruam yang disebabkan popok lembab menyebar di area lain seperti kulit kepala, wajah atau lengan.
- Ruam tidak kunjung hilang atau berkurang setelah seminggu (VIVAnews)

Bermanfaatkah Baby Walker ?

Baby walker biasanya digunakan orangtua untuk membantu anaknya berjalan. Tapi pada beberapa anak justru membuatnya lebih lambat berjalan. Bermanfaatkah baby walker untuk membantu anak belajar berjalan?

“Memang belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa baby walker membuat anak lambat berjalan, tapi risiko anak mengalami trauma terjatuh jika menggunakan baby walker memang tinggi dan sudah banyak penelitiannya,” ujar dr Ayu Partiwi, SpA saat dihubungi detikHealth.

dr Ayu menuturkan secara logika hal tersebut bisa saja membuat anak lambat jalan dikarenakan kurangnya stimulasi yang didapatkan si anak dalam proses perkembangannya. Menurutnya, setiap perkembangan anak itu ada tahapan tersendirinya. Saat usia 6-8 bulan adalah saatnya anak belajar merangkak dan merayap. Tapi jika anak sudah diberikan baby walker, maka tahapan ini akan terlewati dan bisa mempengaruhi perkembangan anak nantinya.

Perkembangan pada bayi itu tergantung dari latihannya. Jika anak kurang berlatih, maka bisa jadi tahap perkembangannya menjadi terlambat. Anak yang menggunakan baby walker cenderung membuat anak malas untuk berusaha sendiri, sehingga rangsangan atau stimulasi untuk otot-ototnya menjadi berkurang. Efek negatif lainnya membuat anak menjadi tidak percaya diri untuk berlatih berjalan sendiri tanpa bantuan baby walker.

“Stimulasi yang bagus itu harus mencakup semua aspek misalnya otot tangan, kaki dan lainnya. Karena itu semakin banyak gerak yang dilakukan anak dalam proses perkembangannya maka stimulasi yang diberikan ke otaknya juga akan semakin bagus,” ungkap dokter yang berpraktik di RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat.

Selain itu, setiap perkembangan anak memiliki fase kritis tersendiri. Misalnya anak usia 10 bulan saatnya untuk belajar berjalan, jika anak tidak dilatih menstimulasi sendiri maka kedepannya anak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa berjalan sendiri.

dr Ayu menjelaskan anak yang menggunakan baby walker baisanya hanya menggunakan sedikit tenaga saja tapi bisa meluncur dengan jauh sehingga tenaga yang dibutuhkannya lebih sedikit.

Kekurangan lainnya adalah kaki anak biasanya menjadi jinjit, ini karena dengan baby walker telapak kaki anak tidak akan menapak dengan sempurna. Jika hal ini terus berlangsung maka nantinya bisa menjadi kebiasaan bagi anak.

“Saya sebagai dokter tidak menganjurkan orangtua untuk menggunakan baby walker bagi anaknya. Karena lebih banyak ruginya dibandingkan dengan manfaatnya. Lebih baik merangsang anak untuk belajar sendiri dengan dibantu oleh orangtua sehingga stimulasi yang didapatkan otak juga lebih banyak dan lebih bagus,” tambahnya

Rabu, 25 Juli 2012

Tummy Time Buat Bayi Semakin Sehat

Beberapa belakangan ini, kematian bayi saat tertidur dikenal juga dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) sempat merebak. Kematian ini diperkirakan akibat si bayi lupa cara untuk bernapas saat ia tertidur. Untuk mengurangi angka kematian akibat SIDS, banyak anjuran untuk membiasakan bayi berbaring telentang, yang akhirnya membuat bayi kurang menghabiskan waktu tengkurap dan bersandar pada perutnya. Padahal, bersandar pada perut (tummy time) baik untuk perkembangan bayi. Mengapa?


Tummy time merupakan waktu yang dihabiskan oleh si bayi untuk bersandar pada perutnya, ujar Laura Jana, MD, dokter anak dan penulis Heading Home with Your Newborn. Karena kebanyakan bayi sekarang tidur dengan kondisi telentang, maka disarankan agar bayi memperbanyak waktu saat terjaga dengan bermain sambil tengkurap. Dengan tengkurap, bayi akan membiasakan diri untuk memandang sekitarnya dalam sudut yang berbeda, sekaligus melatih si bayi mengangkat lehernya dan memutar kepalaya sendiri, ini akan membuat otot leher dan pundaknya kuat, alhasil bayi pun akan semakin sehat.


Dikutip dari WebMD, Chris Tolcher, MD, FAAP, dokter anak di  University of Southern California School of Medicine, latihan tummy time bisa dimulai sejak usia bayi sekitar 1 bulan. Ini untuk memastikan tali pusat bayi sudah lepas dan si bayi sudah cukup nyaman untuk tengkurap. Scott Cohen, MD, FAAP, dari Cedars Sinai Medical Center mengatakan, tak ada aturan baku mengenai berapa lama waktu untuk si bayi bermain sambil tengkurap, namun ia menyarankan sekitar sekali per hari dengan waktu yang sekiranya si bayi kuat jalani. Entah itu 15 detik atau 15 menit, tergantung kondisi bayi. Jika si bayi mulai terlihat gusar atau menangis, tandanya ia sudah mulai tak nyaman.


Beberapa bayi pada awalnya akan menolak atau menangis ketika dimulai tummy time, karena mereka merasa belum punya kontrol dan merasa sulit mengangkat kepala mereka. Namun, jika terus dilatih, bayi akan belajar untuk menyesuaikan diri dan bisa jadi menyukainya, terang Cohen, yang juga adalah penulis buku Eat, Sleep, Poop: A Complete Common Sense Guide to Your Babys First Year.


Coba lakukan hal-hal ini yang bisa Anda lakukan untuk membuat tummy time lebih menyenangkan untuk Anda dan bayi Anda:


- Jika si bayi masih sangat muda, dan belum bisa menyokong kepalanya sendiri, mulailah dengan mendekap bayi di dada, untuk membantu agar si bayi bisa merasa dijaga. Atau buat si bayi tengkurap di pangkuan, untuk membiasakan si bayi pada perutnya.


- Jika si bayi sudah cukup besar dan kuat, letakkan bayi di lantai atau karpet, dan cobalah untuk berada selevel dengannya. Buat wajah-wajah lucu, bicara dengannya, atau sambil memegang mainan berbunyi di depannya.


- Sesekali, naikkan posisi badan Anda sambil bernyanyi atau berbicara, ini akan membuat si bayi ingin mencari wajah Anda, sekaligus melatih otot leher dan pundaknya.


- Letakkan si bayi dekat kaca yang berdiri kokoh dan tak akan menimpanya jika tersenggol, atau kotak musik, atau lakukan pijatan lembut pada bagian belakang tubuh bayi.


- Coba sanggah bagian atas tubuh bayi (dada dan lengannya) dengan bantal atau guling kecil. Ini akan mengangkat dan memberikan pandangan si kecil lebih luas, dan membuatnya lebih nyaman.


- Jika si bayi mulai gelisah, alihkan perhatiannya. Baringkan telentang, lalu bermain tiup perut hingga ia tertawa. Jika ia sudah lebih tenang, coba kembalikan ke posisi tengkurap, lalu main-main lagi dengan punggungnya. Pengalihan perhatian bisa membantunya merasa lebih nyaman.


- Disarankan untuk memberi jeda waktu setidaknya satu jam setelah si bayi makan sebelum melakukan tummy time.(kompas.com)

Berbahayakah Pemeriksaan Kehamilan dengan USG?


 

Saat ini telah banyak spesialis kandungan yang melengkapi diri dengan fasilitas USG. Di hampir semua Rumah Sakit telah menyediakan pemeriksaan ini. Klinik kebidanan pun juga banyak yang menyediakan pelayanan dengan dokter spesialis kandungan.Untuk memantau perkembangan janin dalam rahim perlu dilakukan pemeriksaan dengan alat yang akurat. Maka salah satu yang digunakan adalah USG. Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan USG adalah metode yang digunakan oleh dokter untuk memotret atau merekam gambar hidup janin dalam kandungan.Ada sebagian kalangan yang mengatakan bahwa USG dapat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Mereka mencoba untuk berteori bahwa gelombang yang dipancarkan oleh alat tersebut ke dalam rahim ibu akan menembus organ-organ janin, sehingga apabila terlalu sering di-USG maka dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya sebagaimana pancaran gelombang sinar X, sinar a, sinar ?, sinar laser dan sebagainya. Benarkah ? Hal tersebut sangatlah tidak benar dan boleh dikatakan salah alamat. Arti Ultrasonografi secara harfiah itu sendiri adalah pengambilan gambar dengan gelombang suara ultra. Melalui penggunaan frekuensi gelombang suara tinggi (20.000 Hertz) yang telah dipantulkan ke tubuh, maka Anda dapat melihat gambaran rahim dan isinya dalam bentuk informasi gambar (sonogram) yang dapat dilihat pada layar monitor. Sehingga jawabannya adalah USG aman dilakukan untuk bayi dalam kandungan dan juga ibu karena gelombang suara tidaklah berbahaya.Pemeriksaan USG dilakukan untuk tujuan, antara lain:c) Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungand) Mengetahui akan adanya ancaman kegugurane) Mengetahui lokasi dan ukuran plasentaf) Mengetahui jumlah janin dalam kandungang) Mengukur jumlah janin dalam kandunganh) Mengetahui kelainan letak janini) Mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandunganPada saat pemeriksaan USG dokter akan memberikan gel yang akan ditaruh diatas perut Anda, yang berfungsi sebagai pengantar suara, dan dengan sebuah alat yang akan digerak-gerakkan diatas perut dengan bantuan gel itu, sehingga akan menghasilkan gambaran bayi di layar monitor USG.Sekarang ini dengan kemajuan teknologi sudah mulai digunakan pula USG 3D dan USG 4D. Fungsinya sama dengan USG biasa. Hanya saja USG 3D dan USG 4D menilai lebih detail dan lebih akurat, karena dapat melihat dalam bentuk ruang atau 3 dimensi, sedangkan USG 4D juga dapat menilai gerak.Penggunaan USG 3D dan USG 4D biasanya dilakukan oleh dokter jika ada kemungkinan janin mengidap kelainan atau riwayat penyakit tertentu pada rahim ibu sehingga harus diamati secara detail. Tapi tidak salahnya juga apabila Anda menjadikannya untuk kepentingan yang lain.Perlu Anda mengetahui bahwa pemeriksaan USG yang dilakukan pada awal kehamilan hanya dapat dilakukan saat kandung kencing penuh sehingga rahim terangkat naik dan dapat dilihat jelas di layar monitor. Untuk itu sebelum pemeriksaan, Anda sebaiknya minum banyak air putih atau menahan sebentar kencing sampai pemeriksaan USG selesai. Pemeriksaan USG hanya memerlukan waktu 5 – 10 menit. (Ensiklopedia Calon Ibu, Buku Pintar kehamilan & Persalinan.).

Mainan Anak Wire Game Binatang Natural

Mainan Anak Wire Game Binatang Natural adalah mainan edukatif sebagai sentra ajar membaca dan menulis.


Mainan edukatif ini digunakan untuk mengenalkan dan mempersiapkan anak dalam membaca dan menulis.


Mainan edukatif kayu ini bisa digunakan untuk anak umur 1 thn, dengan cat anti toxid sehingga mainan ini aman buat anak.

Bantu Rangsang Kemampuan Motorik Anak Dengan Bermain

Tak perlu khawatir jika anak-anak sangat suka bermain. Sebab, menurut psikolog Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, bermain merupakan salah satu cara anak untuk belajar. “Dengan bermain anak-anak bisa mengenali berbagai kondisi lingkungan di sekitarnya, dan juga belajar berbagai macam hal, termasuk sosialisasi,” ungkap Anna, dalam acara “Wall’s Cool Weekend Selection” di Jakarta, beberapa waktu lalu.


Selain meningkatkan kemampuan sosialisasi dan mengasah kreativitas anak, bermain juga bisa mengasah kemampuan koordinasi saraf motorik dan kemampuan kognitif anak. Secara umum, kemampuan ini bisa diasah dengan melakukan berbagai aktivitas yang dilakukan di luar dan dalam rumah. Hal ini membuat anak jadi lebih santai, dan belajar dengan cara yang menyenangkan.


Permainan dan aktivitas di luar dan dalam ruangan diakui Anna sama pentingnya, hanya saja memiliki pengaruh dan fungsi rangsangan yang berbeda pada anak. Bermain di dalam ruangan akan membantu anak merangsang koordinasi saraf motorik halus mereka. Motorik halus berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil, dan koordinasi antara mata dan tangan.


“Di dalam ruangan, gerakan untuk melakukan sesuatu pasti lebih terbatas, sehingga aktivitas yang dilakukan adalah yang agak tenang seperti main puzzle, atau bermain balok,” tukasnya.


Namun, tidak berarti aktivitas yang lebih aktif tidak bisa dilakukan di dalam rumah. Biasanya, Anda akan langsung marah ketika melihat anak-anak berlari-lari di dalam rumah. Sebaiknya, jangan selalu melarang mereka untuk aktif di dalam rumah. Anna mengungkapkan, aktivitas fisik yang aktif seperti itu justru akan membantu melatih anak mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, dan melatih keseimbangan tubuhnya agar tidak memecahkan berbagai perabot di rumah. Namun, kontrol dan pengawasan pada aktivitas anak tetap harus dilakukan oleh orangtua.


Sementara itu, aktivitas di luar rumah sifatnya membantu anak melatih kemampuan koordinasi motorik kasar. Motorik kasar membantu anak-anak untuk melatih koordinasi antara kaki dengan tubuh, mata dengan telinga, dan lain sebagainya. Kemampuan koordinasi motorik kasar membuat anak-anak jadi lebih lincah dalam aktivitas fisik. Misalnya bermain bola, memanjat pohon, atau permainan rakyat seperti petak umpet, petak jongkok, atau gobak sodor. Perkembangan saraf motorik kasar yang baik akan membantu anak-anak untuk lebih aktif, daya tahan tubuh lebih kuat, serta memiliki tubuh yang lentur.


“Bermain petak jongkok bisa membantu koordinasi anak untuk berlari menghindari ‘musuh’, atau melatih daya ingatnya tentang siapa yang kalah. Selain itu, juga membantu melatih kemampuan kognitif anak untuk memikirkan cara dan strategi untuk menang, dan membantu kemampuan sosialisasi mereka dengan teman lainnya,” pungkas Anna.


Source :Kompas.com


Untuk Menambah Koleksi Mainan Edukatif anak Kunjungi


Mainan Anak


Mainan Edukatif

Sabtu, 09 Juni 2012

Toko Mainan - Tokonya Anak-anak

Membuka toko mainan untuk anak adalah salah satu peluang usaha yang menjanjinkan. Bukan saja karena jenis usaha ini tidak ada matinya karena akan selalu ada anak-anak yang menginginkan mainan, menggeluti bidang ini juga memberikan kesenangan tersendiri. Jika Anda menyukai permainan dan menyukai anak-anak, membuka toko mainan adalah pilihan yang menarik.

Pada zaman dahulu, toko mainan anak belum ada. Orang-orang jaman dahulu biasa bermain menggunakan alat seadanya yang ada di sekitar. Biasanya mereka bermain petak umpet, bermain jual-beli barang menggunakan daun sebagai uang, atau menggunakan kulit jeruk yang disulap sebagai mobil-mobilan. Kini, anak-anak tidak perlu lagi bersusa payah membuat mainan mereka sendiri, karena segala macam permainan tersedia.

Anak-anak adalah masa bermain dan belajarBermain bukan saja mendatangkan kesenangan bagi anak-anak, melainkan juga sebagai media belajar. Kecerdasan, kreativitas, kemampuan motorik, kemampuan bersosialisasi semuanya bisa terasah sambil melakukan permainan seru.

Usia anak-anak antara 0-6 tahun memang menjadi masa penting bagi pertumbuhan anak-anak, baik pertumbuhan fisik, mental, emosional, maupun intelektual. Berdasarkan hasil penelitian, kurang lebih 75% kapasitas otak anak di usia ini berkembang.

Perkembangan ini akan menjadi optimal jika dirangsang dengan berbagai stimulus permainan yang menyenangkan sekaligus mendidik. Jika Anda berminat membuka toko mainan anak, Anda harus paham berbagai jenis mainan, fungsinya, dan cocok dimainkan untuk anak usia berapa.

Hal ini penting karena permainan yang tepat akan mampu mengembangkan kemampuan otak anak, dengan catatan mainan tersebut memang sesuai dengan tahap perkembangan anak tersebut. Dengan pengetahuan ini, Anda juga bisa membantu pelanggan Anda para orang tua untuk memilih mainan terbaik bagi anak-anak mereka.

Toko Mainan - Jenis Permainan Anak yang Mendidik

Tidak semua permainan memiliki unsur mendidik. Ada kalanya mainan anak hanya melulu untuk kesenangan, tidak merangsang otak anak untuk berkembang secara kreatif dan cerdas. Kecanggihan teknologi jaman ini memang membuat anak-anak sedari kecil sudah melek barang-barang elektronik seperti komputer, laptop, tablet, dan sejenisnya.

Memang ada banyak permainan edukatif yang disediakan software-software aplikasi komputer, meski demikian permainan anak tidak perlu mahal seperti barang-barang elektronik tersebut.

Berikut beberapa jenis permainan anak yang murah, meriah, dan edukatif:

1. Permainan merangsang kecerdasan

Yang termasuk jenis permainan ini adalah permainan yang mampu mengasah daya ingat, imajinasi, dan kemampuan menganalisa. Beberapa mainan yang termasuk dalam kategori ini adalah halma, ular tangga, catur, lego, menyusun balok, menyusun puzzle, membentuk berbagai macam barang dengan lilin mainan, dan sebagainya.

2. Permainan yang merangsang kemampuan motoris

Kemampuan motoris adalah kemampuan bergerak yang melibatkan kegiatan fisik. Oleh karena itu, diperlukan halaman luas, dan pengawasan yang ketat dari orang dewasa karena ketika permainan yang melibatkan kegiatan fisik bisa membuat anak terluka.

Peralatan main yang digunakan juga harus dipilih yang aman, ringan, dan tidak berbahaya. Misalnya, permainan kasti, loncat tali, sepak bola, gobak sodor, dan sebagainya.

3. Permainan yang merangsang kemampuan bersosialisasi

Sesuai dengan tujuannya untuk melatih kemampuan bersosialisasi maka jenis permainan ini tentunya membutuhkan beberapa anak yang tergabung dalam tim. Mereka berlatih bekerja sama dan saling bahu-membahu antar anggota tim untuk meraih tujuan bersama.

Permainan yang termasuk dalam kategori ini antara lain: permainan kelereng, permainan pasaran (jual-beli), permainan memerankan dokter-pasien atau guru-murid, sepak bola, petak umpet, dan sebagainya.

Tips Membuka Toko Mainan

Membuka toko mainan anak tentunya berbeda dengan membuka toko pada umumnya. Perlakuan yang harus Anda berikan pada para pelanggan toko mainan Anda tentunya harus dengan pendekatan yang hangat dan bersahabat. Karena anak-anak sangat sensitif, jika Anda bisa merebut hati mereka, mereka akan betah berlama-lama bersama Anda.

Sebaliknya, jika Anda gagal membuat membuat mereka merasa nyaman atau tertawa, mereka juga akan menarik diri dan kemungkinan tidak akan membeli mainan dari toko mainan Anda.

Berikut beberapa tips membuka toko mainan yang bisa Anda coba untuk merebut hati anak-anak:

1. Buat dekorasi toko yang menarik

Anak-anak menyukai warna yang ceria dan berbagai bentuk yang lucu dan menarik. Anda bisa menyesuaikan dekorasi toko Anda seperti tema mainan yang Anda jual. Anda bisa melapisi dinding toko mainan Anda dengan aneka cat atau wallpaper berwarna cerah, dan memberi ornamen-ornamen lucu di sudut-sudut ruangan untuk menambah unsur ceria.

Anda juga bisa meletakkan boneka Teddy Bear super besar di etalase toko Anda, sehingga setiap anak yang lewat di depan toko mainan Anda akan menengok untuk melihat. Atau Anda juga bisa memperkerjakan karyawan khusus untuk berpakaian kostum yang lucu dan berdiri di depan toko mainan Anda, dan menyapa setiap anak yang lewat.

2. Pelayanan yang ramah dan lucu

Anak-anak suka dengan orang yang ramah dan lucu. Tidak peduli apakah itu orang tua maupun muda, sejauh mereka ramah dan lucu, anak-anak akan selalu betah berada di sekitar mereka. Jika Anda memiliki kepribadian yang hangat dan humoris, Anda sangat cocok memiliki toko mainan.

Para pelanggan kecil Anda akan sangat senang mengunjungi toko mainan Anda dan membeli beberapa mainan setiap kali mereka datang. Usahakan untuk merekrut karyawan yang juga memiliki kepribadian yang hangat, ramah, dan humoris.

3. Berikan penjelasan ekstra bagi orangtua

Meski pelanggan toko mainan Anda adalah anak-anak, namun tentu saja mereka akan datang bersama orang tua mereka. Biasanya, orang tua akan bertanya banyak hal tentang mainan apa yang terbaik bagi buah hati mereka. Di sini lah pentingnya Anda mengetahui jenis-jenis permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Namun memberikan penjelasan ekstra tentang jenis-jenis permainan tentunya akan menambah wawasan orang tua. Meski mungkin saja mereka hanya membeli satu jenis mainan, tapi kemudian hari ketika mereka berencana membelikan mainan yang lain untuk anak-anaknya mereka akan kembali ke toko mainan Anda.

4. Sediakan ruang bermain

Jika ukuran toko Anda cukup luas, sediakan ruang untuk bermain anak-anak. Di tempat ini anak-anak berkesempatan mencoba beberapa mainan yang dijual di toko mainan Anda.

Dengan demikian, jika mereka tertarik, mereka akan membeli mainan yang telah dicobanya tersebut. Selain itu, memiliki ruang bermain anak-anak akan membuat mereka betah berlama-lama di toko mainan yang berarti semakin banyak kesempatan mereka untuk meminta dibelikan mainan ini dan itu.

5. Perhatikan bahan pembuat mainan

Ketika Anda berbelanja mainan anak yang kemudian akan dijual di toko mainan Anda, perhatikan dengan cermat bahan pembuat mainan tersebut. Carilah para produsen mainan anak yang hanya menggunakan bahan yang kuat, tidak membuat anak tergores, tidak mudah ditelan, cat yang tidak mudah mengelupas dan non toxic.

Ini penting karena anak-anak bisa saja menelan mainan itu atau membantingnya atau memukulkan ke bagian tubuhnya sendiri. Pastikan Anda membeli mainan dengan label yang mencantumkan bahwa mainan itu telah sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Toko Mainan Anak dan Peranannya dalam Pendidikan

Toko mainan anak adalah toko yang secara khusus menyediakan dan menjual berbagai macam mainan untuk anak-anak. Para pembeli dengan leluasa dapat memilih berbagai jenis mainan yang mereka inginkan. Untuk sekarang, keberadaan toko mainan anak diperlukan oleh masyarakat, terutama yang mempunyai anak kecil.

Anak anak sekarang ini sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan anak-anak jaman dahulu. Jika anak-anak dahulu untuk memenuhi kebutuhan bermain mereka, maka kreativitas mereka sangat menentukan jenis permainan yang dimainkan. Untuk saat sekarang hal tersebut tidak dapat kita harapkan lagi. Anak-anak sekarang lebih memilih mainan yang sudah jadi.

Anak-anak sekarang memang telah kehilangan daya kreativitasnya sebab sudah terlalu banyak mainan yang mengisi hidupnya. Setiap saat, mainan yang mereka pakai termasuk dalam kategori mainan modern, yaitu mainan yang instan. Sebab dapat secara langsung dipergunakan untuk bermain.

Eksistensi Toko Mainan di Masyarakat

Keberadaan toko mainan anak menjadi sesuatu yang sangat penting. Di lingkungan masyarakat tertentu, seringkali karena lokasinya yang sedemikian rupa, maka kesulitan jika harus belanja mainan di kota-kota besar. Oleh karena itu, jika toko mainan anak ada di lingkungan masyarakat, maka para orang tua dapat belanja mainan sebagaimana yang dibutuhkan anak-anaknya.

Dengan adanya toko-toko mainan tersebut, mereka tidak perlu repot mencarikan teman bermain bagi anak-anaknya. Mereka dapat beraktivitas, bekerja dengan tenang dan nyaman sebab anak-anak sudah mempunyai teman untuk bermain.

Mainan Edukatif

Dalam proses pengembangan kompetensi dan kualitas anak, mainan seharusnya mempunyai kemampuan menghibur dan juga mendidik. Sangat banyak waktu yang dihabiskan anak-anak bersama mainannya. Seharusnya toko mainan anak menyediakan mainan yang bersifat mendidik bagi anak-anak dan bukan sekedar untuk bermain semata. Mainan yang mendidik ini sangat penting sebab dengan bermain saja anak sudah mengalami proses pendidikan.

Dengan perkembangan jaman yang serba global ini, maka pengaruh yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sangatlah pesat. Sangat banyak anak yang menjadi salah kehidupannya karena mereka mempergunakan sarana kehidupan yang salah. Mereka salah mengambil produk kehidupan di sekelilingnya.

Toko Mainan dan Pendidikan Anak

Mainan memang merupakan sesuatu yang sangat menarik bagi anak-anak. Jika mereka berada di sekitar mainan, maka waktu bagi mereka tidak berbatas. Berapapun waktu yang disediakan, semua dapat ludes bahwa kurang bagi mereka.

Dalam konteks kita, mainan yang kita sediakan bagi anak anak seharusnya mampu membawa mereka pada suasana pendidikan yang seutuhnya. Anak anak seharusnya menjadikan mainan sebagai bagian integral dari pendidikan yang sedang dijalaninya.

Untuk hal tersebut, sekali lagi peranan toko dalam menyediakan mainan anak seharusnya membatasi persediaan pada mainan yang mampu mendidik anak-anak. Dan, selanjutnya para produsen mainan seharusnya juga mulai memikirkan bagaimana caranya memfokuskan produksinya pada penyediaan mainan yang edukatif bagi anak-anak.

Toko mainan sebagai tempat anak mendapatkan berbagai mainan kebutuhannya, mulai sekarang seharusnya membantu dunia pendidikan dalam proses pembimbingan dan pengarahan proses pendidikan anak anak melalui arena bermain